cover: topik.id |
Dalam data yang ditampilkan, Nusa Tenggara Timur memperoleh nilai 100, yang berarti wilayah ini memiliki puncak popularitas dalam pencarian terkait Yandex. Sementara itu, Maluku Utara menyusul dengan skor 74, diikuti oleh Sulawesi Barat (62), Maluku (59), dan Aceh (58). Angka-angka ini menunjukkan bahwa Yandex memiliki daya tarik yang signifikan di berbagai daerah di Indonesia.
"Angka mewakili minat penelusuran berdasarkan poin tertinggi pada diagram untuk wilayah dan waktu tertentu. Nilai 100 menunjukkan istilah berada di puncak popularitas. Nilai 50 menunjukkan istilah dengan popularitas separuhnya. Nilai 0 menunjukkan tidak tersedia cukup data untuk istilah tersebut," tulis Google Trends dalam laporan tersebut, Kamis (17/1/2025).
Google Trends menjelaskan bahwa angka-angka ini merupakan representasi dari minat penelusuran berdasarkan poin tertinggi dalam kurun waktu tertentu. Nilai 100 menandakan bahwa istilah tersebut berada di puncak popularitasnya, sementara nilai 50 menunjukkan bahwa popularitasnya hanya setengah dari nilai tertinggi. Jika suatu istilah memiliki nilai 0, berarti tidak tersedia cukup data untuk dianalisis.
Data berdasarkan subwilayah provinsi:
Selain analisis berdasarkan wilayah, laporan tersebut juga menyoroti kueri pencarian yang paling sering dikaitkan dengan Yandex. Data menunjukkan bahwa "yandex eu" adalah kata kunci yang paling populer dengan nilai 100, diikuti oleh "yandex ru" dengan nilai 68. Sementara itu, "yandex com" mencatatkan angka 32, "video yandex" sebesar 28, dan "yandex proxy" sebesar 25.
Tingginya minat warganet terhadap kata kunci "yandex eu" dan "yandex ru" menunjukkan bahwa banyak pengguna yang mencari versi spesifik dari mesin pencari asal Rusia ini. Selain itu, pencarian terkait "video yandex" dan "yandex proxy" menandakan bahwa pengguna juga tertarik pada fitur tambahan yang ditawarkan oleh platform ini.
Data berdasarkan kueri atau kata kunci:
Fakta ini menarik karena menunjukkan bahwa Yandex bukan hanya digunakan sebagai mesin pencari alternatif, tetapi juga sebagai alat untuk mengakses konten tertentu yang mungkin tidak tersedia di mesin pencari lain.
Pola pencarian ini sebagai kebutuhan akan privasi, akses informasi yang lebih luas, atau bahkan preferensi pengguna terhadap fitur yang ditawarkan oleh Yandex.
"Kueri penelusuran yang paling populer. Penilaian menggunakan skala relatif dengan nilai 100 berarti kueri yang paling sering ditelusuri, 50 berarti topik dengan frekuensi penelusuran separuh dari penelusuran terpopuler, dan seterusnya," keterangan Google Trends dalam bagan laporan kueri atau kata kunci.
Dalam beberapa tahun terakhir, mesin pencari alternatif seperti Yandex semakin mendapatkan perhatian di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tren ini bisa jadi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan kebijakan privasi, keterbatasan akses terhadap konten tertentu, atau sekadar ketertarikan pengguna untuk mencoba layanan baru.
Dengan meningkatnya popularitas Yandex di Indonesia, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya akan ada lebih banyak pengguna yang beralih ke mesin pencari ini. Fenomena ini menjadi bukti bahwa pilihan pengguna internet semakin beragam dan tidak hanya terbatas pada mesin pencari utama yang sudah lama mendominasi pasar Indonesia.
Lihat rincian data selengkapnya di Google Trends.