Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita |
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimis bahwa implementasi teknologi canggih, termasuk 5G, akan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan revolusi industri.
Studi Ericsson 5G for Business mengungkapkan bahwa digitalisasi melalui teknologi 5G tidak hanya meningkatkan efisiensi manufaktur yang disebut smart manufacturing tetapi juga berpotensi memberikan kontribusi pendapatan sebesar US$8,49 miliar.
"Sejak diluncurkannya Making Indonesia 4.0, transformasi pelaku industri di Indonesia ke arah digital semakin pesat. Kami optimistis, transformasi digital dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi yang ada di industri manufaktur. Hal ini tentunya membawa dampak positif terhadap peningkatan daya saing," jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Lanjutnya, guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri yang dapat mendukung terciptanya smart manufacturing, Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) berupaya mengoptimalkan peran Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0).
Melalui PIDI 4,0, bisa dilaksanakan berbagai program strategis, antara lain pembangunan ekosistem industri 4.0, pelatihan berbasis kompetensi di bidang industri 4.0, serta layanan AI dan Engineering Center.
Sementara itu, Kepala BPSDMI, Masrokhan mengutarakan akselerator utama dalam upaya transformasi digital sektor industri di Indonesia. Dengan dukungan dari mitra-mitra strategis.
"PIDI 4.0 adalah akselerator utama dalam upaya transformasi digital sektor industri di Indonesia. Dengan dukungan dari mitra-mitra strategis, kami optimis dapat mendorong industri manufaktur Indonesia agar lebih kompetitif secara global," ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan pada acara penghargaan Ericsson Hackathon 2024 di Gedung PIDI 4.0, beberapa waktu lalu.
Salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Ericsson Hackathon 2024, yang merupakan program kolaborasi antara Ericsson dengan Kementerian Perindustrian (PIDI 4.0), Kementerian Komunikasi dan Digital, Innovation & Learning Centers, Swiss German University, serta Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA).
Kompetisi ini menghadirkan tantangan inovasi berbasis teknologi 4.0 dan mengundang partisipasi dari pengembang, mahasiswa, serta talenta digital dari berbagai daerah. Peserta ditantang menciptakan solusi berbasis Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Big Data yang dapat mendukung digitalisasi industri.
"Kompetisi ini bertujuan untuk menemukan solusi praktis yang dapat diimplementasikan di sektor manufaktur," jelas Masrokhan.
Pemenang hackathon akan mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Ericsson dan PIDI 4.0 dalam mengembangkan dan mengimplementasikan solusi yang dihasilkan.