Otak pelaku ransomware LockBit global diciduk di Israel

Panev, 51 tahun, saat ini ditahan di Israel sembari menunggu ekstradisi ke Amerika Serikat.

Hardi Muttaqin
A- A+
cover | topik.id
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) telah mendakwa Rostislav Panev, warga negara Rusia dan Israel, atas keterlibatannya sebagai pengembang dalam kelompok ransomware LockBit. 

Penangkapan Panev di Israel pada bulan Agustus lalu menjadi bagian dari upaya besar AS dan mitra internasional untuk membongkar jaringan kejahatan dunia maya yang paling merusak ini.

Panev, 51 tahun, saat ini ditahan di Israel sembari menunggu ekstradisi ke Amerika Serikat. Dalam pengaduan pidana yang diajukan di Distrik New Jersey, Panev diduga berperan penting dalam membangun dan memelihara infrastruktur LockBit sejak 2019 hingga 2024. LockBit sendiri dikenal sebagai salah satu kelompok ransomware paling produktif, dengan lebih dari 2.500 korban di 120 negara, termasuk 1.800 di Amerika Serikat.

Jaksa Agung Merrick B. Garland menegaskan bahwa DOJ tidak hanya fokus pada pembongkaran jaringan ransomware tetapi juga pada penuntutan individu-individu yang bertanggung jawab atas pengoperasiannya. 
"Tiga dari individu yang kami duga bertanggung jawab atas serangan siber LockBit kini telah ditahan," ungkap Garland di laman resmi DOJ, dikutip Senin (23/12/2024).
Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco juga menyatakan bahwa kasus ini menjadi model untuk penyelidikan ransomware di masa depan. "Penangkapan Tn. Panev mencerminkan komitmen kami untuk menggunakan semua perangkat guna memerangi ancaman ransomware," ujarnya.

Panev bertugas mengembangkan kode malware dan memelihara infrastruktur teknis untuk kelompok LockBit. Dalam repositori daring yang ditemukan oleh penegak hukum, terdapat kode sumber pembuat ransomware LockBit dan alat bernama StealBit, yang digunakan untuk mencuri data dari korban. Panev juga bertukar pesan dengan administrator utama LockBit, Dimitry Yuryevich Khoroshev, yang dikenal dengan nama samaran "LockBitSupp."

Selain itu, Panev menerima pembayaran bulanan sekitar $10.000 dalam mata uang kripto dari administrator LockBit, dengan total lebih dari $230.000. Dalam wawancara dengan otoritas Israel, Panev mengakui perannya, termasuk mengembangkan fitur untuk menonaktifkan perangkat lunak antivirus dan mencetak catatan tebusan ke printer korban.

Kerugian global akibat LockBit.

Kelompok LockBit telah menyebabkan kerugian miliaran dolar secara global, baik dalam bentuk pembayaran tebusan maupun biaya pemulihan. Korban mereka meliputi rumah sakit, sekolah, infrastruktur penting, serta usaha kecil dan besar. Dari pembayaran tebusan yang diterima, kelompok ini berhasil mengumpulkan lebih dari $500 juta.

FBI, bersama mitra internasional, terus bekerja untuk melindungi ekosistem siber dan membawa para pelaku ke pengadilan. "Tidak peduli seberapa canggih ancaman tersebut, kami berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku," kata Direktur FBI Christopher Wray.

Pada Februari 2024, penegak hukum dari berbagai negara berhasil mengganggu infrastruktur LockBit, termasuk menyita situs web publik dan server yang digunakan kelompok tersebut. Upaya ini secara signifikan mengurangi kemampuan LockBit untuk melanjutkan serangan.

Dakwaan terhadap Panev mengikuti penangkapan anggota LockBit lainnya, termasuk Mikhail Vasiliev dan Ruslan Astamirov, yang telah mengaku bersalah. Sementara itu, beberapa anggota lain, seperti Khoroshev dan Mikhail Matveev, masih buron dan menjadi subjek hadiah hingga $10 juta dari Departemen Luar Negeri AS.

Keberhasilan penyelidikan ini tidak lepas dari kerja sama dengan mitra internasional, termasuk Europol, Eurojust, dan otoritas dari Israel, Inggris, Prancis, Jerman, dan negara lainnya. "Ketika negara-negara bekerja sama, para penjahat dunia maya akan kesulitan untuk lolos dari keadilan," kata Nicole M. Argentieri, Asisten Deputi Jaksa Agung AS.

Bantuan untuk korban.

Korban serangan LockBit dianjurkan untuk melaporkan insiden melalui situs FBI di www.ic3.gov. Penegak hukum juga telah mengembangkan alat dekripsi yang membantu ratusan korban memulihkan data mereka. Informasi tambahan tersedia di situs DOJ dan StopRansomware.gov.

Selain itu, korban memiliki hak untuk mengajukan pernyataan dampak dan meminta restitusi. DOJ telah menyediakan saluran komunikasi khusus untuk mendukung korban dan memberikan pembaruan terkait litigasi pidana terhadap Panev dan anggota LockBit lainnya.

Kasus ini menunjukkan bahaya nyata dari kejahatan dunia maya yang semakin canggih. Penegakan hukum global telah mengambil langkah besar, tetapi ancaman dari kelompok seperti LockBit terus berkembang. Dengan melibatkan komunitas internasional, AS berupaya memastikan bahwa penjahat siber tidak dapat beroperasi tanpa konsekuensi.
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
PRO
Berbasis data.
Paling diminati.

News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun PRO untuk melihat dan berkomentar.



Terkini

Indeks