Kejahatan siber di dunia makin ganas, PBB dan Interpol turun tangan

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan kerangka kerja untuk mengatasi kejahatan siber dunia maya.

Ardi Nugraha
A- A+
cover | @interpol
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan kerangka kerja untuk mengatasi kejahatan siber dunia maya yang terus berkembang, termasuk akses dan penyadapan ilegal data elektronik, seperti pelecehan dan penipuan seksual anak secara daring dan pencucian uang.

Konvensi ini juga menyerukan kepada para penandatangan untuk bekerja sama dalam mencegat hasil kejahatan dunia maya dan dalam mengumpulkan serta membagikan bukti elektronik.

Penerapan konvensi PBB ini terjadi di tengah peningkatan tajam dalam skala dan kompleksitas serangan dunia maya, yang meningkat hingga 75 persen dari tahun ke tahun pada kuartal ketiga tahun 2024.

Sekretaris Jenderal Interpol, Valdecy Urquiza mengungkapkan kejahatan siber dunia maya tidak mengenal batas dan terus meningkat secara drastis. Serangan dunia maya menghancurkan bisnis, melemahkan lembaga publik, dan membahayakan nyawa.
"Kejahatan dunia maya merupakan ancaman yang tidak mengenal batas dan terus meningkat secara drastis. Serangan dunia maya menghancurkan bisnis, melemahkan lembaga publik, dan membahayakan nyawa," tegas Valdecy dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (26/12/2024).
Lanjutnya, negara-negara dapat memerangi kejahatan dunia maya secara efektif. Konvensi PBB tentang kejahatan dunia maya menyediakan dasar bagi kerja sama internasional lintas sektor yang sangat dibutuhkan.

"Hanya dengan bergerak maju bersama-sama, negara-negara dapat memerangi kejahatan dunia maya secara efektif. Konvensi PBB tentang kejahatan dunia maya menyediakan dasar bagi kerja sama internasional lintas sektor yang sangat kita butuhkan," terangnya.

Perdagangan manusia dan pelacuran via digital.

Intepol temukan 68 korban, 146 pelaku yang diduga terlibat dalam perdagangan manusia, serta ratusan URL dan nama pengguna terkait aktivitas mencurigakan | @interpol 
Sebelumnya, pada bulan September, operasi kejahatan dunia maya selama dua bulan yang dikoordinasikan oleh Interpol dan Afripol menyaksikan penegak hukum dari 19 negara Afrika menangkap 1.006 tersangka dan membongkar 134.089 infrastruktur dan jaringan jahat.

Penjabat Direktur Eksekutif Layanan Kepolisian Interpol, Cyril Gout mengungkapkan teknologi kini lebih dari sebelumnya, memfasilitasi segala bentuk kejahatan terorganisasi termasuk perdagangan manusia.

"Teknologi kini lebih dari sebelumnya, memfasilitasi segala bentuk kejahatan terorganisasi - perdagangan manusia tidak terkecuali. Minggu operasional yang inovatif di kantor pusat Interpol ini berhasil mempertemukan petugas di kedua ujung aliran perdagangan manusia yang meresahkan ini antara Amerika Latin dan Eropa. Kerja keras mereka menghasilkan pendeteksian ratusan insiden dan elemen data yang akan menjadi dasar untuk penyelidikan lebih lanjut," tegas Cyril Gout dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (19/12/2024).

Interpol membantu penegak hukum di 196 negara anggotanya dalam memerangi kejahatan dunia maya secara lebih efektif dengan berbagi intelijen, termasuk dari mitra sektor swasta mengoordinasikan operasi dan menyelenggarakan program pelatihan.

Interpol menyambut baik penerapan Konvensi PBB melawan kejahatan dunia maya oleh Majelis Umum PBB sebagai bagian mendesak dalam melawan ancaman dunia maya.

Instrumen PBB pertama yang mengikat secara hukum mengenai kejahatan dunia maya, konvensi ini merupakan hasil negosiasi pemerintah selama lima tahun, yang diinformasikan oleh Interpol dan organisasi internasional serta pemangku kepentingan lainnya.

Melengkapi kerangka kerja perjanjian kejahatan PBB saat ini, perjanjian ini memperluas dan memperbarui landasan hukum yang ada dalam upaya internasional melawan kejahatan. 

Partisipasi aktif Interpol dalam diskusi tersebut memastikan bahwa perspektif penegakan hukum dan solusi praktis yang ada untuk memerangi kejahatan dunia maya diintegrasikan ke dalam perjanjian tersebut.

Konvensi ini mengakui peran penting jaringan penegakan hukum Interpol dalam memfasilitasi kerja sama internasional melalui pertukaran informasi yang cepat dan aman tentang “kejahatan terkait komputer” dan pelanggaran pidana terkait lainnya.
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
PRO
Berbasis data.
Paling diminati.

News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun PRO untuk melihat dan berkomentar.



Terkini

Indeks