Kecepatan internet cuma segini, digitalisasi Indonesia bakal lelet

Masalah koneksi internet di Indonesia tidak hanya soal kecepatan rata-rata.

Hardi Muttaqin
A- A+
cover | topik.id
Kecepatan internet menjadi salah satu indikator utama dalam mengukur kesiapan digitalisasi suatu negara. Sayangnya, berdasarkan data real-time Cloudflare kecepatan unduh rata-rata di Indonesia hanya mencapai 35 Mbps masih jauh dari kata ideal untuk mendukung aktivitas digital modern.

Meskipun fokus utama seringkali berada pada kecepatan unduh, pentingnya kecepatan unggah kini semakin disadari. Dengan maraknya penggunaan konferensi video dan streaming langsung, kecepatan unggah yang lambat dapat menghambat produktivitas dan interaksi daring.
"Meskipun koneksi internet paling sering dipasarkan dan dijual dengan fokus pada kecepatan unduh, kecepatan unggah semakin penting karena kita menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan alat konferensi video dan streaming langsung," ungkap Cloudflare dalam laporan Radar 2024, dikutip Kamis (26/12/2024). 
Faktor latensi merupakan spek lain yang sangat memengaruhi kualitas koneksi internet. Di Indonesia, latensi rata-rata sebesar 41 ms menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dalam mendukung pengalaman layanan berbasis real-time.

Ketimpangan yang terjadi, data menunjukkan bahwa distribusi kecepatan internet di Indonesia masih didominasi oleh koneksi dengan kecepatan rendah hingga sedang. Hal ini menjadi pengingat bahwa akses ke internet cepat belum merata di seluruh wilayah.

"Latensi juga merupakan komponen penting dari kualitas internet, karena latensi yang tinggi dapat berdampak signifikan kualitas koneksi internet dan pengalaman pengguna," jelasnya. 

Dampak langsung pada ekonomi digital, koneksi internet yang lambat tidak hanya menghambat pengguna individu tetapi berdampak besar pada ekonomi digital juga. Bisnis e-commerce, startup teknologi, hingga pelaku UMKM membutuhkan koneksi cepat untuk berkompetisi di pasar global.

Pentingnya Infrastruktur Internet yang Kuat Infrastruktur internet di Indonesia membutuhkan peningkatan besar-besaran. Tanpa jaringan yang andal, target pemerintah untuk mempercepat transformasi digital dapat terhambat.

Masalah koneksi internet di Indonesia tidak hanya soal kecepatan rata-rata, tetapi kesenjangan antara perkotaan dan perdesaan juga. Wilayah pedesaan sering kali terpinggirkan dalam hal akses kecepatan internet yang memadai.

Relevansi dengan reknologi masa depan dengan hadirnya teknologi seperti 5G, kebutuhan akan internet cepat dan latensi rendah menjadi semakin mendesak. Indonesia harus mempercepat adopsi teknologi ini untuk bersaing di era global.

Kolaborasi antara pemerintah dan penyedia layanan internet sangat penting. Subsidi, insentif, atau regulasi yang mendukung perlu diterapkan untuk mempercepat pengembangan infrastruktur digital.

Beberapa negara tetangga di Asia Tenggara telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kecepatan internet seperti Singapura. Indonesia dapat belajar dari kebijakan dan strategi untuk memperbaiki kualitas koneksinya.

Jika masalah kecepatan internet dan latensi dapat diatasi, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara.

Kecepatan internet yang rendah harus menjadi prioritas untuk diatasi jika Indonesia ingin mencapai visi digitalisasinya. Dengan perencanaan yang tepat dan eksekusi yang terarah, masalah ini bukanlah hal yang mustahil untuk diselesaikan.

"Di sini kami menyajikan distribusi kecepatan unduh, kecepatan unggah, latensi idle, dan pengukuran latensi yang dimuat dari speed.cloudflare.com pengujian yang dilakukan oleh pengguna di Indonesia sepanjang tahun 2024," ungkap dalam laporan real-time tersebut.

Berikut kualitas internet, kecepatan unduh dan unggah di Indonesia 2024 berdasarkan data real-time Cloudflare: 

@cloudflare
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
PRO
Berbasis data.
Paling diminati.

News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun PRO untuk melihat dan berkomentar.



Terkini

Indeks