cover | topik.id |
Direktur Senior, Manajemen Produk Google, Andy Wen merincikan sejak pertengahan November, volume lalu lintas email yang mencurigakan melonjak drastis dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Lonjakan ini menjadi tantangan tersendiri bagi sistem keamanan, terutama dalam menjaga kotak masuk pengguna tetap bersih dan aman.
"Setiap tahun, penipu semakin gencar selama musim liburan , menggunakan berbagai macam taktik untuk menarik perhatian Anda. Sejak pertengahan November, kami telah melihat lonjakan besar dalam lalu lintas email dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, yang membuat perlindungan kotak masuk menjadi tantangan yang lebih besar dari biasanya," ungkap Andy di laman resmi Google, dikutip Kamis (19/12/2024).
Dengan lebih dari 2,5 miliar pengguna aktif, Gmail menjadi layanan email terbesar di dunia. Kepercayaan pengguna terhadap layanan ini mendorong Google untuk terus berinvestasi dalam sistem keamanan yang canggih. Saat ini, Gmail mampu memblokir lebih dari 99,9% spam, phishing, dan malware. Upaya ini tidak hanya dilakukan secara konsisten sepanjang tahun, tetapi juga ditingkatkan selama musim liburan, ketika risiko ancaman meningkat.
Tahun lalu, Google meluncurkan fitur keamanan baru di Gmail yang menunjukkan hasil signifikan. Berkat fitur ini, pengguna melaporkan 35% lebih sedikit kasus penipuan, termasuk phishing dan malware, selama bulan pertama musim liburan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Jutaan pesan yang berpotensi membahayakan berhasil diblokir bahkan sebelum mencapai kotak masuk pengguna. Hal ini menjadi bukti nyata bagaimana inovasi teknologi dapat memberikan perlindungan lebih baik bagi pengguna.
Meski demikian, para penipu tidak tinggal diam. Mereka terus beradaptasi dan mencoba metode baru untuk menyusup ke kotak masuk pengguna. Gelombang serangan kedua biasanya muncul pada puncak musim liburan, saat para penipu memanfaatkan kelengahan pengguna yang sibuk dengan berbagai aktivitas. Di sinilah pentingnya peran serta pengguna untuk tetap waspada dan proaktif melaporkan email mencurigakan sebagai spam atau phishing.
Google sendiri tidak berhenti berinovasi. Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, mereka terus memperbarui sistem keamanan Gmail. Setiap serangan yang berhasil diidentifikasi memberikan data berharga untuk meningkatkan algoritma pencegahan di masa mendatang. Dengan cara ini, sistem keamanan Gmail menjadi semakin canggih dalam mengenali pola-pola baru yang digunakan para penipu.
"Kami gembira dengan kemajuan ini, tetapi kami biasanya melihat gelombang serangan kedua sekitar waktu ini di musim liburan saat penyerang menyesuaikan diri dan mencoba hal-hal baru. Dan kami akan menyesuaikan diri dengan mereka, terus menambahkan perlindungan baru untuk menjaga kotak masuk tetap aman. Sama pentingnya bagi Anda untuk tetap waspada dan melaporkan email yang mencurigakan sebagai spam atau phishing," jelasnya.
Selain upaya dari pihak Google, pengguna juga diimbau untuk mengambil langkah-langkah preventif. Salah satu langkah sederhana namun efektif adalah memeriksa dengan teliti setiap email yang masuk, terutama yang meminta informasi pribadi atau finansial. Menghindari mengklik tautan dari pengirim yang tidak dikenal juga menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko terkena penipuan.
Penipuan email selama musim liburan biasanya mengincar emosi pengguna, seperti ketakutan kehilangan penawaran menarik atau urgensi untuk mengambil tindakan segera. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk tetap tenang dan berpikir dua kali sebelum merespons email semacam itu. Menggunakan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor juga dapat memberikan lapisan perlindungan ekstra.