10 Negara dengan trafik bot tertinggi, berpotensi aktivitas jahat

China dan Singapura masing-masing menempati posisi keempat dan kelima, dengan kontribusi 4,1% dan 3,7%.

Hardi Muttaqin
A- A+
cover
Bot internet, atau sering disebut sebagai "robot lalu lintas," mencakup setiap aktivitas internet yang bukan berasal dari manusia. Lalu lintas ini mencakup bot baik yang membantu mempercepat pekerjaan manusia maupun bot jahat yang berpotensi merugikan. Berdasarkan laporan Cloudflare tahun 2024, sebanyak 68,5% lalu lintas bot global berasal dari 10 negara teratas.

Negara-negara ini mencakup Amerika Serikat, Jerman, Iran, dan Cina sebagai empat besar. Amerika Serikat sendiri mendominasi dengan kontribusi 34,6%, jauh melampaui negara lain. Data ini menunjukkan tingginya aktivitas bot dari wilayah tersebut, yang sebagian besar terkait dengan penyedia layanan cloud.
"Robot lalu lintas menggambarkan setiap lalu lintas Internet non-manusia, dan pemantauan tingkat bot dapat membantu menemukan potensi aktivitas jahat. Tentu saja, bot juga dapat membantu, dan Cloudflare memelihara daftar bot terverifikasi untuk membantu menjaga Internet tetap sehat," ungkap Cloudflare dalam laporan Radar 2024, dikutip Rabu (25/12/2024).
Bot sering kali dipandang negatif karena digunakan untuk serangan siber, seperti pencurian data dan distribusi malware. Namun, ada juga bot yang memberikan manfaat besar, seperti mesin pencari dan monitoring web. Cloudflare berperan penting dalam memverifikasi bot mana yang terpercaya dan membantu menjaga keamanan dunia maya.

Peningkatan lalu lintas bot di negara-negara tertentu dipengaruhi oleh infrastruktur teknologi. Amerika Serikat, menjadi pusat bagi berbagai penyedia layanan cloud, sehingga menghasilkan volume lalu lintas bot yang signifikan. Penyedia ini sering menjadi target utama dan rumah bagi lalu lintas bot.

Selain itu, negara-negara seperti Jerman dan Iran juga menunjukkan aktivitas bot yang cukup tinggi, masing-masing dengan kontribusi 6,8% dan 5,2%. Fakta ini menunjukkan perlunya pemantauan ketat untuk mencegah penyalahgunaan bot dalam skala besar.

China dan Singapura masing-masing menempati posisi keempat dan kelima, dengan kontribusi 4,1% dan 3,7%. Sebagai negara dengan pertumbuhan teknologi tinggi, kedua negara ini juga menjadi sumber utama lalu lintas bot global.

Negara-negara lainnya seperti Inggris, Belanda, Rusia, India, dan Jepang melengkapi daftar ini dengan kontribusi yang lebih kecil tetapi tetap signifikan. Kombinasi antara infrastruktur teknologi dan aksesibilitas jaringan menjadi faktor penting yang memengaruhi data ini.

Melihat tren ini, pemantauan aktivitas bot menjadi semakin penting. Layanan seperti Cloudflare tidak hanya mengidentifikasi lalu lintas bot tetapi juga mengelompokkan bot berdasarkan tingkat ancaman. Bot yang terverifikasi dapat diandalkan, sementara bot jahat perlu diblokir.

Dampak lalu lintas bot juga dirasakan dalam berbagai industri, mulai dari e-commerce hingga pemerintahan. Penyerangan siber sering kali menggunakan bot untuk memanipulasi data atau bahkan melumpuhkan sistem penting.

"Melihat lalu lintas bot yang diamati oleh Cloudflare pada tahun 2024, kami menemukan bahwa 68,5% berasal dari 10 negara teratas, dan sejumlah besar berasal dari jaringan yang terkait dengan penyedia platform cloud," jelasnya.

Namun, manfaat bot tak bisa diabaikan. Bot pencarian, misalnya, membantu situs web diindeks sehingga lebih mudah ditemukan pengguna. Cloudflare terus berusaha menjaga keseimbangan antara lalu lintas bot bermanfaat dan berbahaya.

Dengan lebih dari dua pertiga lalu lintas bot dunia berasal dari 10 negara teratas, ini menjadi tantangan global untuk meningkatkan keamanan siber. Kolaborasi antarnegara sangat diperlukan untuk menangani potensi ancaman yang timbul.

Berikut statistik berdasarkan laporan data Cloudflare: 

Cloudflare
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
PRO
Berbasis data.
Paling diminati.

News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun PRO untuk melihat dan berkomentar.



Terkini

Indeks