Jangan gaptek, gen z harus punya bekal literasi keuangan digital

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di Indonesia masih terbilang rendah, bahkan di kalangan muda.

Tamara
A- A+
cover | ist
Jangan gagal teknologi (gaptek), menguasai literasi keuangan digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan, terutama bagi generasi Z yang tumbuh dan berkembang di tengah perkembangan teknologi yang pesat. 

Menghadapi persaingan yang semakin ketat, generasi muda harus lebih tanggap dan cerdas dalam mengelola keuangan agar bisa meraih masa depan yang lebih stabil.

Mengapa Penting?

Literasi keuangan digital meliputi pemahaman tentang cara mengelola uang, investasi, asuransi, hingga penggunaan platform keuangan digital seperti dompet digital, mobile banking, dan aplikasi investasi. 

Dengan menguasai literasi ini, Gen Z tidak hanya mampu menghindari jebakan utang atau penipuan online, tetapi juga bisa memanfaatkan peluang investasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan keuangan mereka.

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di Indonesia masih terbilang rendah, bahkan di kalangan muda. Hal ini membuat banyak anak muda yang rentan terhadap penipuan keuangan dan produk investasi bodong. 

Karena itu, penting bagi generasi Z untuk mempelajari dasar-dasar keuangan, seperti cara menabung, membuat anggaran, dan memahami produk-produk investasi.
"Pada era dimana teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, pemahaman akan keuangan digital menjadi semakin penting. Generasi Z, yang merupakan generasi yang tumbuh dengan teknologi di ujung jari, memiliki aksesibilitas yang tak tertandingi terhadap berbagai platform digital. Namun, seiring dengan kemudahan tersebut, muncul pula tantangan baru dalam hal pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, penting untuk membekali generasi ini dengan Digital Financial Literacy (DFL), atau literasi keuangan digital," keterangan OJK di laman sikapiuangmu, dikutip Senin (4/11/2024).
Melansir dari laman resmi OJK, beberapa hal terkait literasi keuangan digital itu sangat penting: 

1. Aksesibilitas Terhadap Teknologi: Generasi Z adalah mereka yang tumbuh dengan teknologi di sekitarnya sejak lahir. Mereka memiliki smartphone, tablet, dan komputer pribadi yang memungkinkan mereka terhubung dengan dunia digital dengan cepat dan mudah. Namun, tanpa pemahaman yang memadai tentang bagaimana menggunakan teknologi ini secara bijak dalam hal keuangan, risiko atas pengeluaran yang tidak terkontrol dan keputusan keuangan yang tidak bijak dapat meningkat.

2. Transaksi Tanpa Tunai: Transaksi tanpa tunai semakin menjadi tren, dan generasi Z adalah penerima pertama dari kemajuan ini. Mulai dari belanja online, pembayaran digital, hingga investasi online, penting bagi generasi ini untuk memahami cara menggunakan berbagai platform ini dengan bijak, termasuk pemahaman tentang keamanan transaksi online dan bagaimana mengelola uang secara digital.

3. Pekerjaan dan Penghasilan: Generasi Z memasuki pasar kerja dengan cepat, dan banyak dari mereka mengejar karir di sektor digital, mulai dari influencer media sosial hingga pekerja lepas yang bekerja secara online. Dengan demikian, mereka memperoleh penghasilan dari sumber yang beragam, dan penting untuk memiliki pengetahuan tentang manajemen penghasilan, pajak digital, dan investasi yang sesuai.

Langkah-langkah Menuju DFL yang kuat:

1. Pelatihan Online: Platform online dapat menjadi sumber daya yang sangat berharga dalam membantu Generasi Z memahami aspek-aspek keuangan digital. Pelatihan online, kursus, dan webinar tentang topik-topik seperti pengelolaan uang, investasi, dan perencanaan keuangan dapat membantu mengasah keterampilan.

2. Mentor dan Konseling: Mendapatkan bimbingan dari mentor atau konselor keuangan dapat membantu Generasi Z dalam membuat keputusan keuangan yang cerdas. Mentor dapat memberikan wawasan tentang pengelolaan uang, membantu merencanakan masa depan keuangan, dan memberikan saran tentang investasi yang sesuai. Sobat juga bisa memanfaatkan jasa financial planner atau perencana keuangan yang saat ini banyak tersedia di berbagai platform media sosial.

3. Penerapan Prinsip-Prinsip Keuangan Sehari-hari: Selain dari pengetahuan teoritis, penting juga untuk menerapkan prinsip-prinsip keuangan sehari-hari. Generasi Z perlu mempraktikkan kebiasaan seperti membuat anggaran, memprioritaskan pengeluaran, dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan dan investasi.

Bagi Gen Z, literasi keuangan digital menjadi investasi yang sangat berharga untuk masa depan. Jadi, jangan sampai tertinggal. 

Dengan menguasai literasi keuangan digital, generasi muda bisa lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan dan membangun fondasi keuangan yang kuat sejak dini.
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
Berbasis data.
Paling diminati.

Digilife Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.



Terkini

Indeks