breachforums.st |
Informasi ini pertama kali diungkapkan oleh akun media sosial X bernama FalconFeeds.io, yang memantau aktivitas peretasan dan kebocoran data.
Menurut laporan yang diunggah FalconFeeds.io, dataset yang bocor mencakup berbagai informasi penting, di antaranya ID pengguna, kode pengguna, nama lengkap, alamat email, nomor induk pegawai (NIP), dan data-data lainnya yang dapat memudahkan penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Seorang pelaku ancaman di BreachForums mengklaim telah membocorkan data dari Arsip Nasional Republik Indonesia. Dataset yang dibobol tersebut dilaporkan mencakup lebih dari 11.000 data yang berisi informasi sensitif seperti ID pengguna, kode pengguna, nama, alamat email, nomor NIP, dll," tulis FalconFeeds.io dalam postingannya di X, dikutip Selasa (5/11/2024).
🚨 Data Breach Alert 🚨
— FalconFeeds.io (@FalconFeedsio) November 3, 2024
A threat actor on BreachForums claims to have leaked data from Arsip Nasional Republik Indonesia. The compromised dataset reportedly includes over 11,000 records containing sensitive information such as user IDs, user codes, names, email addresses, NIP… pic.twitter.com/DfP4fccg0w
BreachForums merupakan salah satu forum terkenal di web gelap, yang sering menjadi tempat peretas atau pelaku ancaman berbagi atau memperdagangkan data hasil peretasan.
Kabar mengenai kebocoran data ANRI ini mengundang perhatian publik, terutama mengingat tingginya jumlah data yang terdampak dan risiko penyalahgunaan informasi oleh pihak-pihak yang memiliki niat jahat.
Para ahli keamanan siber menyatakan bahwa informasi yang tercantum dalam dataset yang bocor dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan ilegal, termasuk penipuan identitas, pencurian data keuangan, hingga potensi ancaman terhadap keamanan nasional.
Data yang mencakup NIP dan alamat email sangat rentan untuk disalahgunakan, baik untuk upaya phishing maupun pemalsuan identitas.
Kasus kebocoran data yang melibatkan lembaga-lembaga pemerintah menjadi sinyal alarm bagi upaya penguatan sistem keamanan siber di Indonesia.
Dengan meningkatnya frekuensi serangan siber yang menyasar lembaga pemerintah dan organisasi besar, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya proteksi berlapis terhadap data-data vital yang dikelola oleh instansi pemerintah.