cover | ist |
"Kategori UMKM pada dasarnya berdasarkan besarnya modal usaha saat pendirian. Bila modal usahanya mencapai maksimal satu milyar rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), maka dikategorikan kelas Usaha Mikro. Usaha dengan modal usaha lebih dari satu milyar rupiah sampai dengan lima milyar rupiah masuk dalam kelas Usaha Kecil. Usaha dengan modal usaha lebih dari lima milyar rupiah sampai dengan sepuluh milyar rupiah masuk dalam kelas Usaha Menengah. Lebih besar dari ini, maka menjadi kelas Usaha Besar," keterangan yang dirilis Kadin di laman website resminya, dikutip Sabtu (9/11/2024).
Pemerintah Republik Indonesia menargetkan 30 juta UMKM go digital pada tahun 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan akses pasar dan produktivitas. Dengan lebih dari 27 juta UMKM yang sudah masuk dalam ekosistem digital, ada harapan bahwa sektor ini tidak hanya akan berkembang di pasar domestik tetapi juga dapat bersaing di pasar internasional
Program-program seperti UMKM Level Up juga sedang dijalankan untuk mendukung adopsi teknologi melalui pelatihan digital. Tantangan utama, termasuk rendahnya literasi digital dan keterbatasan akses teknologi di beberapa wilayah, diharapkan dapat diatasi melalui kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah maupun swasta.
Tantangan UMKM ke depan yang harus diatasi bersama oleh segenap stakeholders terkait antara lain berkaitan dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia, standardisasi dan sertifikasi, pemerataan pembinaan, pelatihan, dan fasilitasi, serta basis data tunggal.
Berbicara digitalisasi UMKM, tidak terlepas dari domain (nama) website, pemilihan domain merupakan langkah strategis yang krusial bagi UMKM yang ingin memperkuat identitas online dan menjangkau lebih banyak pelanggan melalui internet.
cover | ist |
Domain yang tepat akan membuat bisnis mudah diakses, diingat, dan lebih profesional. Berikut adalah beberapa syarat penting dalam memilih domain yang sesuai untuk UMKM:
1. Pilih Nama yang Mudah Diingat dan Singkat.
Nama domain yang singkat dan mudah diingat akan memudahkan pelanggan menemukan dan kembali ke website. Hindari kata-kata panjang, singkatan yang tidak umum, atau ejaan yang membingungkan. Contoh seperti warungkita.com lebih mudah diingat dibandingkan warungkitaindonesia.com.
2. Gunakan Ekstensi Domain yang Tepat.
Ekstensi seperti .com, .co.id, atau .id populer di Indonesia dan memberikan kesan profesional. Pilih ekstensi yang paling relevan dengan target pasar UMKM, misalnya, .co.id untuk bisnis Indonesia atau .com jika ingin lebih internasional.
3. Sertakan Kata Kunci Bisnis.
Jika memungkinkan, sertakan kata kunci yang relevan dengan jenis usaha. Contoh seperti kopibogor.id untuk usaha kopi di Bogor membantu dalam SEO dan memberi petunjuk langsung pada jenis bisnis dan lokasinya.
4. Hindari Angka dan Tanda Hubung.
Penggunaan angka dan tanda hubung (-) dapat membuat domain sulit diingat dan rentan kesalahan ketik. Usahakan domain terdiri dari huruf tanpa tanda tambahan, karena hal ini akan lebih mudah disampaikan dari mulut ke mulut.
5. Periksa Ketersediaan di Media Sosial.
Pastikan nama domain yang dipilih juga tersedia sebagai nama akun di platform media sosial utama. Ini penting untuk konsistensi branding dan memudahkan pencarian bisnis di berbagai platform.
Dengan memilih domain yang tepat, UMKM dapat menciptakan identitas online yang kuat dan memudahkan pelanggan untuk mengakses bisnis dengan mudah.
Proses ini juga membantu UMKM membangun kepercayaan, yang sangat penting untuk bersaing di dunia digital yang semakin dinamis.