cover | topik.id |
Kemudahan yang ditawarkan membuat banyak orang beralih dari transaksi konvensional ke digital banking, khususnya mobile banking. Namun, di balik kenyamanan ini, terdapat ancaman keamanan yang perlu diwaspadai.
Melansir dari laman resmi OJK, menjelaskan layanan tersebut memiliki celah untuk dilakukannya kejahatan yang dilakukan oleh penjahat yang memiliki keahlian dalam penggunaan sistem atau yang sering disebut (Cyber Crimer).
"Bagi Cyber Crimer, kejahatan melalui internet banking/ mobile banking dapat menjangkau jutaan calon korban dengan biaya yang tidak mahal. Kejahatan internet banking/ mobile banking ini telah merugikan banyak pengguna dan terus mengalami peningkatan," keterangan OJK dalam laman sikapiuangmu, dikutip Senin (28/10/2024).
Banyak pengguna mungkin belum menyadari bahwa transaksi mobile banking menyimpan risiko, terutama jika tidak diikuti dengan langkah-langkah keamanan yang memadai.
Ancaman seperti pencurian data pribadi, phishing, hingga peretasan adalah beberapa risiko yang bisa saja terjadi jika pengguna kurang berhati-hati. Pelaku kejahatan siber kian canggih dalam memanfaatkan celah untuk mengakses informasi sensitif, sehingga kewaspadaan adalah kunci utama agar tidak menjadi korban.
Meskipun perbankan terus meningkatkan sistem keamanannya, pengguna tetap memiliki peran besar dalam menjaga keamanan akun mobile banking.
Penggunaan aplikasi resmi dan pengaturan fitur keamanan tambahan seperti otentikasi dua faktor adalah beberapa contoh upaya yang bisa dilakukan.
Namun, penting juga untuk mengenali praktik aman lainnya yang akan membantu mengurangi risiko kejahatan siber.
Berikut empat tips cerdas transaksi mobile banking tetap aman:
1. Gunakan Aplikasi Mobile Banking Resmi.
Menggunakan aplikasi mobile banking resmi dari bank Anda adalah langkah pertama untuk memastikan keamanan.
Pastikan Anda mengunduh aplikasi hanya dari sumber terpercaya, seperti Google Play Store untuk pengguna Android atau App Store untuk pengguna iOS. Menghindari aplikasi pihak ketiga adalah langkah penting karena aplikasi tidak resmi rentan terhadap ancaman malware atau phising.
Menggunakan aplikasi resmi memungkinkan Anda mendapatkan pembaruan keamanan secara rutin yang melindungi aplikasi dari ancaman baru.
Selain itu, cek ulasan pengguna serta peringkat aplikasi untuk memastikan aplikasi tersebut benar-benar asli. Jika menemukan adanya aplikasi lain dengan nama serupa atau tampilan yang mirip, hindari untuk menginstalnya, sebab aplikasi palsu dapat mencuri data pribadi Anda.
2. Lindungi Data.
Saat menggunakan aplikasi mobile banking, data pribadi seperti PIN, kata sandi, dan nomor rekening adalah hal-hal yang harus dilindungi dengan ketat. Hindari memberikan data ini kepada siapa pun, bahkan jika mereka mengaku dari pihak bank. Pihak bank yang resmi tidak pernah meminta data sensitif secara langsung.
Aktifkan fitur otentikasi dua faktor (2FA) jika tersedia. Fitur ini memberikan perlindungan tambahan dengan meminta verifikasi ekstra selain PIN atau kata sandi, seperti kode OTP (One-Time Password) yang dikirim melalui SMS atau email.
Dengan begitu, jika ada orang lain yang berusaha masuk ke akun Anda, mereka akan kesulitan untuk lolos dari lapisan keamanan tambahan ini.
3. Jangan Bertransaksi dengan Wi-Fi Publik.
Transaksi melalui mobile banking sebaiknya dilakukan dengan jaringan internet yang aman, seperti Wi-Fi pribadi atau data seluler. Wi-Fi publik, seperti di kafe, bandara, atau ruang umum lainnya, tidak memiliki tingkat keamanan yang memadai dan rentan terhadap serangan peretas.
Penggunaan jaringan publik dapat membuka celah bagi pihak ketiga untuk mengakses informasi pribadi Anda, seperti PIN atau data login, yang dapat disadap melalui teknik seperti "man-in-the-middle attack".
Jika Anda sangat perlu mengakses mobile banking di tempat umum, gunakan data seluler daripada Wi-Fi publik atau manfaatkan layanan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi data dan melindungi aktivitas online Anda. VPN akan menambah lapisan keamanan, membuat transaksi lebih sulit untuk diakses oleh pihak yang tidak diinginkan.
4. Ketahui Informasi Contact Center Resmi.
Pastikan Anda mengetahui nomor dan informasi contact center resmi dari bank Anda. Informasi ini penting jika sewaktu-waktu Anda mengalami masalah atau curiga terhadap aktivitas yang mencurigakan di akun Anda. Jangan pernah menelpon nomor yang ditemukan secara sembarangan di internet, karena beberapa nomor yang dicantumkan di situs tidak resmi bisa jadi merupakan nomor palsu yang dibuat untuk penipuan.
Selain itu, bank biasanya menyediakan nomor telepon, email, atau chat resmi yang bisa Anda hubungi untuk menanyakan segala permasalahan terkait akun Anda. Pastikan informasi contact center ini selalu tersimpan dengan baik dan tidak mudah diakses oleh orang lain. Dengan mengetahui cara cepat untuk menghubungi bank, Anda bisa dengan cepat melaporkan aktivitas mencurigakan dan mengamankan akun.
Teknologi yang semakin maju memang memberikan kemudahan, namun tetap memerlukan kewaspadaan pengguna agar risiko keamanannya dapat diminimalisir. Ingat, keamanan adalah prioritas utama dalam setiap transaksi keuangan.