Aksi hacker Brain Cipher berlanjut, buat pengumuman penting

Empat poin penting dalam pengumuman tersebut terkait data PDNS.

Hardi Muttaqin
A- A+
Pengumuman Brain Cipher. | foto: x/@FalconFeedsio
Aksi gerombolan hacker Brain Cipher kembali menjadi sorotan, setelah serangkaian serangan siber yang menargetkan berbagai institusi, Brain Cipher mengumumkan nasib data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) melalui sebuah pengumuman. 

Melalui pesan ini, hacker tersebut memberikan informasi mengenai langkah-langkah yang telah diambil terhadap data yang berhasil dibobol.

Salah satu perusahan keamanan siber FalconFeedsio mengungkapkan dalam postingannya di media sosial X, Senin (8/7/2024) malam, kelompok terkenal Brain Cipher merilis pembaruan baru tentang Pusat Data Nasional (PDNS) Indonesia.
"Kelompok tersebut tidak akan menunggu respons dari pusat data. Mereka yakin kunci dekripsi berfungsi dan spesialis lokal dapat memulihkan data," ungkap akun FalconFeedsio di media sosial X. 

Selain itu, dalam tangkapan layar merincikan empat poin penting dalam pengumuman tersebut terkait data PDNS, di antaranya: 

- Kami tidak akan menunggu jawaban dari pusat data. Kami yakin bahwa kunci berfungsi, kami berharap spesialis lokal dapat memulihkannya tanpa masalah.

- Kami mengonfirmasi bahwa kami telah menghapus semua data yang kami miliki. Basis data, log, email. Kami pikir kami telah mendapatkan kepercayaan semua orang.

- Siapapun yang mencoba menjual data atas nama kami adalah penipu. Semua komunikasi hanya melalui "Area Klien" atau email.

- Kita berdua perlu melanjutkan.

Terpisah, sebelumnya komunitas hacker keamanan siber yang disebut Brain Cipher itu mengaku sebagai pelaku utama serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, meminta maaf dan berjanji akan membebaskan seluruh data yang dikunci enkripsi secara gratis. 

Brain Cipher telah merilis pernyataan publik yang ditujukan kepada Indonesia. Dalam pernyataan itu, mereka mengklaim bahwa serangan yang dilakukan tidak memiliki konteks politik dan hanya merupakan uji penetrasi yang dilakukan dengan pembayaran pasca-aksi.

"Rabu ini, kami akan memberi Anda kuncinya secara gratis," beber gerombolan geng hacker tersebut dalam sebuah postingan yang dibagikan oleh akun X @Stealthmole_int, perusahaan keamanan siber di Singapura.  


Pemerintah Republik Indonesia mengungkapkan gangguan pada PDNS 2 yang menyebabkan terganggunya berbagai layanan masyarakat sejak 20 Juni 2024 itu disebabkan serangan siber ransomware bernama Brain Cipher. 

"Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware lockbit 3.0. Jadi memang ransomware ini dikembangkan terus, jadi ini yang terbaru dari yang kami lihat dari sample setelah dilakukan forensik dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Kepala BSSN Letjen TNI Hinsa Siburian dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (24/6/2024).

Seperti diketahui, upaya-upaya dilakukan secara intensif bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian RI (Polri), Kementerian/Lembaga terkait, PT Telkom Indonesia dan mitra penyelenggara lainnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan tidak akan memenuhi tuntutan senilai 8 dolar AS yang diajukan pihak penyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

"Nggak, nggak, nggak akan. Tidak akan," jelas Budi Arie kepada para awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6/2024).
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
Berbasis data.
Paling diminati.

News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks