Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi. | foto: @kemnaker |
GCSJ sebuah inisiatif internasional yang bertujuan untuk meningkatkan komitmen politik dan investasi guna mengatasi masalah ketidakadilan sosial dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Koalisi yang diluncurkan oleh Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO), Gilbert F. Houngbo, pada November 2023 ini bertujuan menciptakan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pembangunan, serta mengurangi ketimpangan dan kemiskinan. Koalisi ini menjadi platform global bagi berbagai pihak untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan mengambil tindakan nyata.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, menegaskan bahwa bergabungnya Indonesia dalam koalisi ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mempromosikan keadilan sosial di tingkat global.
"Dengan bergabung dalam Koalisi Global untuk Keadilan Sosial, Indonesia berkomitmen untuk menghasilkan kebijakan ketenagakerjaan yang koheren dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dan kemiskinan," ujar Anwar Sanusi dalam keterangan persnya di Jenewa, Kamis (13/6/2024) waktu setempat.
Anwar juga menyatakan bahwa keanggotaan ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk belajar dari negara-negara lain dan berbagi pengalaman dalam upaya mencapai keadilan sosial.
"Kami berharap bisa berkontribusi secara aktif dalam diskusi dan inisiatif global untuk memperbaiki kondisi kerja dan meningkatkan kesejahteraan sosial," tambahnya.
Koalisi Global untuk Keadilan Sosial adalah jaringan internasional yang terdiri dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga internasional yang berkomitmen untuk mengatasi ketidakadilan sosial dan ekonomi. Dengan bergabungnya Indonesia, diharapkan terjadi peningkatan kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan sosial yang kompleks di era globalisasi.
Keikutsertaan Indonesia ini diharapkan juga, tidak hanya meningkatkan standar hidup pekerja di dalam negeri, tetapi juga menjadi contoh bagi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam upaya peningkatan keadilan sosial, dan kami berharap langkah ini dapat menginspirasi negara lain untuk bergabung dalam upaya bersama ini,” jelas Anwar.
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Kementerian Ketenagakerjaan, Muhammad Arif Hidayat, mengungkapkan bahwa Indonesia akan fokus pada beberapa prioritas utama dalam koalisi ini, termasuk memperkuat sistem pelindungan sosial dan memperbaiki kondisi kerja secara keseluruhan.
“Kami berkomitmen untuk membuat perubahan nyata yang akan meningkatkan kualitas hidup pekerja dan keluarganya. Melalui koalisi ini, Kami akan terus memperjuangkan hak-hak pekerja dan memastikan keberlangsungan usaha disertai perlindungan sosial yang lebih baik bagi seluruh pekerja,” kata Arif.
Pengumuman ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk organisasi buruh dan lembaga internasional yang telah lama mendorong Indonesia untuk lebih aktif dalam isu-isu keadilan sosial. Dengan bergabungnya Indonesia, diharapkan akan ada sinergi yang lebih kuat dalam upaya global untuk mencapai tujuan-tujuan keadilan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.
Koalisi Global untuk Keadilan Sosial sudah menarik partisipasi dari berbagai pihak, termasuk 72 negara, 84 organisasi pekerja, 32 organisasi pengusaha, serta berbagai organisasi dan lembaga lainnya. Koalisi ini bekerja melalui intervensi, advokasi, promosi kebijakan yang konsisten, dan penyebaran pengetahuan.
Melalui kerja sama dan kemitraan, Koalisi akan mengumpulkan sumber daya untuk mengatasi isu-isu penting dan mengembangkan kegiatan yang mendukung tujuan keadilan sosial dan pekerjaan yang layak. Dengan keanggotaan baru ini, Indonesia siap untuk memainkan peran kunci dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera bagi semua.