AI Opportunity Fund | foto: @google |
Presiden Asia-Pasifik, Google, Scott Beaumont mengungkapkan dalam kurun waktu 25 tahun sejak Google didirikan, teknologi telah menciptakan transformasi yang signifikan, dan mungkin hal ini juga terjadi di Asia-Pasifik.
Saat ini, wilayah Asia-Pasifik merupakan rumah bagi sebagian besar pengguna internet dunia, dan pergeseran teknologi, seperti kebangkitan ponsel pintar dan ekonomi seluler, mempunyai dampak yang lebih besar dibandingkan wilayah lainnya.
"Dan dengan AI, kita berada di titik puncak perubahan besar berikutnya. Penelitian menunjukkan bahwa dunia usaha di negara-negara utama di Asia-Pasifik dapat memperoleh manfaat ekonomi hingga USD 3 triliun pada tahun 2030, jika produk dan solusi yang didukung AI diadopsi sepenuhnya. Terlebih lagi, dibandingkan dengan wilayah lain, masyarakat di Asia Pasifik memandang AI dengan lebih optimis dan percaya bahwa AI akan memberikan dampak positif pada cara kita bekerja, belajar, dan mengakses informasi," jelas Scott Beaumont dalam keterangan resmi di laman Google dikutip, Selasa (28/5/2024).
Scott merincikan AI mempunyai potensi untuk mempercepat kemajuan digital dan membantu memecahkan beberapa tantangan paling mendesak di kawasan Asia-Pasifik.
"Kami sudah melihat dampak positif dari penerapan AI dalam upaya deteksi penyakit , iklim , dan pertanian di Asia. Namun banyak orang merasa mereka kurang memiliki keterampilan untuk memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya," jelasnya.
Program AI Opportunity Fund di Asia-Pasifik
Melalui AI Opportunity Fund: Asia-Pacific senilai $15 juta yang didukung oleh Google.org, berinvestasi dalam pengembangan keterampilan AI yang penting dan membangun kepercayaan diri di kalangan pekerja dan pencari kerja, khususnya di komunitas yang kurang terlayani di seluruh wilayah Asia-Pasifik.
"Hal ini melengkapi inisiatif keterampilan digital dan AI kami yang sudah ada di Asia Pasifik, seperti AI Essentials untuk pemula, AI Startup School untuk wirausaha, dan program Google Cloud AI untuk bisnis," tambahnya.
Bekerja sama dengan Asian Venture Philanthropy Network ( AVPN ), sebuah jaringan investor sosial, dan didukung oleh Asian Development Bank, dana ini akan mencari permohonan dari organisasi-organisasi yang memberikan dampak sosial yang dapat membantu menjangkau mereka yang paling mungkin memperoleh manfaat dari pelatihan AI.
"AVPN akan bekerja sama dengan mitra lokal, yang dipilih melalui panggilan terbuka untuk mengajukan proposal, untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang spesifik terkait AI bagi pencari kerja serta usaha mikro dan kecil yang kurang terlayani di wilayah tersebut," ungkapnya.
Organisasi terpilih akan menerima dukungan AI dalam bahasa lokal mereka untuk membantu memberikan pelatihan keterampilan langsung ke komunitas mereka. Selain itu, hibah tunai akan membantu menghilangkan hambatan dalam pembelajaran, seperti terbatasnya akses terhadap sumber daya pendidikan.