Presiden Jokowi berbincang bersama para pemimpin negara ASEAN yang hadir di sela-sela KTT Peringatan ke-45 ASEAN-Uni Eropa, Brussels, Rabu 14 Desember 2022. | foto: @jokowi |
Presiden Jokowi menekankan bahwa sebuah kemitraan yang baik adalah kemitraan yang didasarkan pada kesetaraan. Tidak boleh lagi ada pihak yang mendikte.
Lihat video - Jokowi: Zaman modern ini muncul lagi, ekspor paksa!
"Berpidato pada pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Brussels, Rabu, saya mengingatkan bahwa sebuah kemitraan yang baik adalah kemitraan yang didasarkan pada kesetaraan. Tidak boleh lagi ada pihak yang mendikte dan menganggap: my standard is better than yours (standar saya lebih baik dari standar Anda)," ungkap Presiden Jokowi dalam akun resminya.
Berpidato pada pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Brussels, Rabu, saya mengingatkan bahwa sebuah kemitraan yang baik adalah kemitraan yang didasarkan pada kesetaraan. Tidak boleh lagi ada pihak yang mendikte dan menganggap: my standard is better than yours. pic.twitter.com/gWdH8dbGdX
— Joko Widodo (@jokowi) December 15, 2022
Pertama, Presiden Jokowi menyerukan kemitraan ASEAN-UE harus berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif. Di tengah ancaman resesi, Presiden mendorong kebijakan yang mempermudah perdagangan dan investasi.
Terkait hal tersebut, Kepala Negara menyampaikan pandangannya terhadap proposal Regulasi Deforestasi Uni Eropa yang justru berpotensi menciptakan hambatan.
"Indonesia ingin menekankan bahwa pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia secara berkeadilan. Dalam kaitan inilah Indonesia akan terus membangun industri hilirisasi," jelas Presiden Jokowi.
Lanjut Presiden Jokowi mengatakan hanya dengan hilirisasi, Indonesia dapat melakukan lompatan kesejahteraan dan mendorong pembangunan yang lebih inklusif.
Kedua, Presiden mendorong kemitraan ASEAN-UE harus membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Krisis energi menurut Presiden merupakan sebuah keniscayaan, namun transisi energi harus dilakukan secara berkeadilan.
"Saya menghargai dukungan Uni Eropa terhadap Bali Energy Transition Roadmap yang dihasilkan KTT G20 bulan lalu. Kemitraan ASEAN-UE harus memobilisasi pembiayaan dan alih teknologi ramah lingkungan dan memperkuat ekosistem pengembangan energi baru terbarukan," terangnya.
Presiden Jokowi juga mendorong Kemitraan ASEAN-Uni Eropa untuk bekerja sama demi masa depan ASEAN, Uni Eropa dan dunia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.
"Kerja sama yang didasari prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan," tegasnya.