![]() |
Peserta mencoba ShieldUp!, sebuah permainan seluler yang dirancang untuk membantu orang mempelajari tentang taktik penipuan | @google |
Wakil Presiden Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google, Wilson White, mengungkapkan bahwa masyarakat di Asia Pasifik secara langsung merasakan dampak serius dari penipuan digital.
"Kerugian yang ditimbulkan mencapai $688 miliar pada tahun 2024, atau hampir dua pertiga dari total kerugian global," ungkap Wilson White, dinukil Jumat (25/4/2025).
Untuk menghadapi masalah ini, Google mengadakan acara Dialog Keamanan Daring tahunan di Taiwan. Acara ini mengundang berbagai pemangku kepentingan, mulai dari mitra industri, pembuat kebijakan, hingga aparat penegak hukum, guna merumuskan solusi kolaboratif untuk mengatasi ancaman penipuan lintas batas.
Dalam acara tersebut, Google mengumumkan kemitraan strategis dengan Kementerian Urusan Digital Taiwan. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan keamanan daring publik melalui berbagai inisiatif, termasuk berbagi informasi tren penipuan, mendorong kerja sama internasional, serta mengembangkan teknologi deteksi penipuan.
Sebagai bagian dari komitmen sosialnya, Google melalui lembaga filantropinya, Google.org, menyiapkan dana hibah untuk mendukung organisasi nirlaba yang bergerak dalam upaya antipenipuan. Pada tahun 2025, hibah senilai $5 juta akan disalurkan ke berbagai negara di kawasan Asia Pasifik.
"Melalui Google.org, kami mengambil pendekatan lokal untuk memerangi penipuan dengan mendukung lembaga nirlaba. Pada tahun 2025, Google.org berencana untuk memberikan hibah antipenipuan senilai $5 juta di seluruh Asia Pasifik," jelasnya.
Dana ini melanjutkan upaya Google.org yang sebelumnya telah memberikan hibah sebesar $2 juta kepada organisasi sosial di Singapura serta $1 juta kepada lembaga nirlaba di Taiwan. Tujuan dari hibah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat perlindungan terhadap ancaman daring, dengan target menjangkau setidaknya 100.000 orang.
Google juga memanfaatkan teknologi untuk mempercepat identifikasi dan penanggulangan penipuan daring melalui platform Global Signals Exchange (GSE). Platform ini memungkinkan pertukaran sinyal dan peringatan penipuan secara real-time antar organisasi peserta.
Pada kuartal pertama 2025, Google mencatat bahwa hampir 180 juta sinyal telah dibagikan oleh 20 sumber berbeda. Peningkatan ini termasuk penambahan area produk baru yang terhubung ke GSE, menghasilkan 10 juta sinyal diterima dan 4 juta sinyal dibagikan—sepuluh kali lipat lebih tinggi dibanding program percontohan Oktober 2024.
Salah satu pendekatan inovatif Google adalah program ShieldUp!, sebuah aplikasi pembelajaran berbasis permainan seluler. Program ini sebelumnya sukses di India dan akan diperluas ke Australia, Singapura, Taiwan, dan Thailand pada tahun 2025.
ShieldUp! memperkenalkan simulasi penipuan dalam format permainan yang aman, sehingga pengguna dapat belajar mengenali dan menghindari manipulasi digital. Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini jauh lebih efektif dibandingkan kampanye kesadaran tradisional dalam meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap penipuan.
Google menegaskan bahwa menghadapi penipuan daring yang terus berevolusi membutuhkan sinergi lintas sektor dan investasi berkelanjutan. Mereka berkomitmen untuk terus membangun kerja sama dan memperkuat perlindungan digital masyarakat di kawasan.
Dengan berbagai inisiatif yang digulirkan, Google berharap dapat membantu menciptakan ekosistem daring yang lebih aman dan tangguh terhadap ancaman penipuan, khususnya di wilayah Asia Pasifik yang sangat terdampak.
"Memerangi penipuan daring yang terus berkembang di Asia-Pasifik sangatlah penting. Kami akan terus berinvestasi, berbagi informasi, dan membangun kemitraan yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan ini," terangnya.