![]() |
Google Taiwan | @google |
Proyek ini menandai pencapaian penting bagi Google, yang terus memperluas portofolio energi terbarukannya ke berbagai wilayah di dunia, termasuk kawasan Asia yang sedang berkembang pesat dalam sektor teknologi dan energi.
Energi yang dibeli oleh Google akan berasal dari proyek angin lepas pantai Fengmiao I, yang dikembangkan oleh Copenhagen Infrastructure Partners. Proyek ini tidak hanya menjadi yang pertama bagi Google di kawasan ini, tetapi juga menjadi pelopor dalam pemanfaatan angin lepas pantai di Taiwan, sebuah negara yang mulai memperkuat komitmennya terhadap energi bersih dan berkelanjutan.
Proyek Fengmiao I merupakan proyek pertama dari program lelang Putaran 3.1 Taiwan yang berhasil mencapai penutupan finansial. Keberhasilan ini menandai langkah besar bagi sektor energi terbarukan di Taiwan dan menjadi katalis penting bagi pengembangan proyek-proyek serupa di masa depan. Ini menunjukkan bahwa Taiwan kini semakin serius dalam mengejar target energi bersihnya.
"Google membeli energi terbarukan dari proyek angin lepas pantai Fengmiao I, yang dikembangkan oleh Copenhagen Infrastructure Partners. Sebagai proyek pertama dari lelang Putaran 3.1 Taiwan yang mencapai penutupan finansial, proyek ini merupakan katalis penting bagi sektor angin lepas pantai setempat," tulis Google dalam pengumuman resminya, dikutip topik.id Selasa (22/4/2025).
Ketika mulai beroperasi pada tahun 2027, proyek ini akan menyediakan pasokan listrik yang andal untuk mendukung berbagai fasilitas Google di Taiwan. Termasuk di antaranya pusat data, wilayah cloud, dan kantor-kantor perusahaan yang membutuhkan pasokan energi besar dan stabil untuk operasional sehari-hari.
Langkah Google ini tidak hanya berdampak pada operasional internal, tapi memberikan sinyal kuat bagi industri teknologi global tentang pentingnya berinvestasi pada energi terbarukan. Melalui inisiatif seperti ini, Google berharap bisa menjadi pemimpin dalam peralihan menuju ekonomi rendah karbon, khususnya di sektor digital dan teknologi informasi.
"Setelah beroperasi pada tahun 2027, proyek ini akan menyediakan daya yang andal untuk mendukung pusat data, wilayah cloud, dan kantor Google di Taiwan," jelasnya.
Investasi ini juga memperkuat portofolio teknologi energi Google di Taiwan yang sebelumnya telah mencakup tenaga surya dan panas bumi. Kombinasi berbagai sumber energi terbarukan ini dirancang untuk memastikan stabilitas pasokan energi serta efisiensi biaya, sekaligus mendukung pertumbuhan bisnis Google yang terus meningkat di kawasan Asia Pasifik.
Selain memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, proyek ini merupakan bagian dari upaya global Google dalam mencapai target pengoperasian bebas karbon (Carbon-Free Energy/CFE) selama 24 jam penuh setiap hari, di semua jaringan tempat beroperasi. Target ambisius ini menuntut investasi besar dan konsistensi dalam pemilihan sumber energi yang benar-benar bersih.
Secara keseluruhan, keputusan Google untuk membeli energi dari proyek Fengmiao I bukan hanya sekadar transaksi bisnis, melainkan bagian dari strategi jangka panjang yang memperkuat posisinya sebagai perusahaan teknologi yang peduli lingkungan.
Google juga membuka peluang kerja sama baru antara sektor swasta dan pemerintah untuk mempercepat transisi energi bersih di Asia Pasifik.
"Tonggak sejarah ini dibangun berdasarkan portofolio teknologi energi kami yang ada di Taiwan, termasuk tenaga surya dan panas bumi, yang menyediakan energi yang andal dan hemat biaya untuk memenuhi permintaan yang meningkat dan membawa kami lebih dekat ke pengoperasian energi bebas karbon (CFE) 24/7 di setiap jaringan tempat kami beroperasi," ungkapnya.