China resmikan rumah sakit berbasis AI pertama di dunia

Peresmian Rumah Sakit Agen AI Tsinghua | @tsinghua

China meresmikan rumah sakit berbasis artificial intelligence (AI) oleh Universitas Tsinghua menandai dalam bidang "AI + Kedokteran." Pada tanggal 26 April, sebuah upacara peluncuran diadakan, diikuti dengan perkenalan pada rapat fakultas Sekolah Kedokteran. 

Presiden Universitas Tsinghua Li Luming, Wakil Presiden Wang Hongwei, dan para pemimpin lainnya menghadiri upacara tersebut, menyaksikan momen bersejarah ini. Rumah Sakit Agen AI Tsinghua akan dibangun secara bertahap, awalnya melalui Rumah Sakit Tsinghua Chang Geng Beijing dan rumah sakit internet afiliasinya. 

"Memperkenalkan #AI Agent Hospital: sebuah inisiatif yang memanfaatkan kekuatan interdisipliner #DearTsinghua di bidang teknik dan kedokteran untuk membawa model tradisional #healthcare #THUAndBeyond ke dalam sistem tertutup, di mana AI mendorong integrasi 'Pelayanan Kesehatan + Pendidikan + Riset,' memperkuat layanan kesehatan sekaligus membentuk pionir medis yang mahir dalam bidang kedokteran dan teknologi," tulis Universitas Tsinghua dalam pengumuman resminya, Minggu (27/4/2025).

Dengan memanfaatkan inisiatif AI komprehensif Universitas Tsinghua dan kekuatan multidisiplinnya dalam bidang kedokteran dan teknik, rumah sakit baru ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan transformasi dalam layanan kesehatan.

Sebagai departemen percontohan, rumah sakit AI awalnya akan fokus pada pengobatan umum, oftalmologi, radiologi, dan pengobatan pernapasan. Rumah sakit akan memanfaatkan teknologi AI canggih untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi diagnosis medis, yang pada akhirnya memberikan perawatan pasien yang lebih baik.

Pendirian rumah sakit AI ini menandakan integrasi teknologi AI yang lebih mendalam dalam industri medis. Dengan menggabungkan AI dengan praktik medis tradisional, rumah sakit ini berharap dapat mencapai model perawatan kesehatan yang lebih efisien dan cerdas, yang mendorong perubahan disruptif di seluruh sektor.

Perlu dicatat bahwa Universitas Tsinghua telah aktif mengeksplorasi teknologi medis cerdas. Tim akademisi dan pakarnya berkomitmen untuk menerjemahkan penelitian mutakhir ke dalam aplikasi klinis, menyediakan pasien dengan layanan medis berkualitas tinggi. 

Dengan pembangunan rumah sakit AI, Universitas Tsinghua akan terus memimpin dalam perawatan kesehatan cerdas, yang mendorong modernisasi sistem perawatan kesehatan.

Sebelumnya, Institut Penelitian Industri AI (AIR) Universitas Tsinghua, bekerja sama dengan Departemen Ilmu Komputer dan Teknologi di Universitas Tsinghua, telah mengembangkan rumah sakit virtual yang dikenal sebagai Rumah Sakit Agen. 

Mereka memperkenalkan metode untuk pengembangan mandiri agen medis, yang disebut MedAgent-Zero, yang menghasilkan sejumlah besar data tak berlabel di dalam rumah sakit virtual, yang memungkinkan agen medis untuk terus meningkatkan kemampuan perawatan kesehatan mereka, yang divalidasi terhadap kumpulan data dunia nyata.

"Di Agen Rumah Sakit, semua pasien, perawat, dan dokter dirawat oleh agen otonom yang didukung oleh model besar, yang proses sirkulasi loop tertutup yang mencakup tahap pra-rumah sakit, di rumah sakit, dan pasca-rumah sakit, termasuk timbulnya penyakit, triase, pendaftaran, konsultasi, pemeriksaan, diagnosis, resep, rehabilitasi, dan tindak lanjut," ungkap  Universitas Tsinghua dalam siaran persnya.

Agen Rumah Sakit memulai timbulnya penyakit dan perkembangan pasien secara virtual berdasarkan pengetahuan dan model dasar. Dokter virtual belajar (dengan meninjau literatur medis) dan berpraktik (melalui interaksi pasien dengan virtual dan membuat keputusan medis) di Agent Hospital, terus menyempurnakan pengalaman mereka dari kasus yang menyelesaikan dan mengerjakan pelajaran yang dipetik dari kegagalan, yang menghasilkan peningkatan berkelanjutan dalam akurasi di berbagai tugas perawatan. 

"Setelah mendiagnosis hampir 10.000 pasien virtual—suatu upaya yang akan memakan waktu sekitar dua tahun bagi dokter manusia—dokter virtual tersebut melampaui metode terbaik yang ada pada subset penyakit pernapasan pada dataset MedQA, dengan mencapai akurasi sebesar 93,06%," terangnya.