iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Google rilis fitur baru prakiraan cuaca berbasis AI di seluruh Afrika

Kehadiran fitur nowcasting di Penelusuran Google memberikan pengalaman pencarian cuaca yang lebih baik bagi pengguna.

author photo
A- A+
@google
Google mengumumkan bahwa prakiraan curah hujan jangka pendek berbasis kecerdasan buatan (AI) kini tersedia di seluruh Afrika melalui layanan Penelusuran. 

Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Google dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran mesin untuk mengatasi tantangan dalam memperkirakan curah hujan beberapa jam ke depan. Teknologi ini bertujuan untuk memberikan prakiraan yang lebih akurat bagi masyarakat yang bergantung pada informasi cuaca untuk berbagai keperluan sehari-hari.

Prakiraan cuaca ini dimungkinkan berkat kemajuan dalam model peramalan cuaca MetNet milik Google Research, yang menggunakan kombinasi data satelit dan pengamatan di darat. 

Insinyur Riset, Google Research Africa, Emmanuel Asiedu Brempong menjelaskan pendekatan ini, MetNet mampu menghasilkan prakiraan curah hujan dalam radius lima kilometer setiap 15 menit selama 12 jam ke depan, hanya dalam waktu kurang dari satu menit. Teknologi ini sangat bermanfaat, terutama bagi wilayah yang memiliki keterbatasan dalam infrastruktur pengamatan cuaca.
"Prakiraan ini dimungkinkan berkat kemajuan dalam model peramalan cuaca (perkiraan cuaca dalam waktu dekat) MetNet milik Google Research yang didukung AI, yang menggunakan data satelit dan pengamatan di darat untuk menghasilkan prakiraan curah hujan terkini di wilayah-wilayah yang minim data di dunia," jelas Emmmnuel, dikutip topik.id Sabtu (29/3/2025).
Cuaca memiliki dampak besar dalam kehidupan manusia, mulai dari keputusan kecil seperti membawa payung hingga keputusan penting seperti pengelolaan pertanian dan perikanan. 

Misalnya, petani memerlukan prakiraan cuaca yang akurat untuk menentukan waktu terbaik dalam memberikan pupuk atau menghindari risiko hujan deras yang dapat merusaknya. Sementara itu, masyarakat pesisir yang bergantung pada sektor perikanan juga perlu mengetahui potensi badai mendadak yang bisa membahayakan di laut.

"Teknologi Google dapat memprediksi curah hujan global dengan akurasi tinggi dalam radius lima kilometer setiap 15 menit selama 12 jam berikutnya semuanya dalam waktu kurang dari satu menit," ungkapnya.

Dengan tersedianya prakiraan curah hujan jangka pendek ini di seluruh Afrika, masyarakat di benua tersebut kini memiliki akses ke informasi cuaca yang lebih akurat dan terkini. Teknologi ini tidak hanya membantu perorangan dalam mengambil keputusan sehari-hari, tapi memberikan manfaat bagi sektor bisnis dan pemerintah dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem serta mengelola sumber daya dengan lebih efektif.

Salah satu tantangan terbesar dalam prakiraan cuaca adalah keterbatasan radar darat yang padat, yang menjadi sumber utama pengamatan cuaca. Afrika menghadapi tantangan ini secara signifikan, dengan jumlah fasilitas radar yang jauh lebih sedikit dibandingkan wilayah lain. 

Sebagai perbandingan, Amerika Utara memiliki 291 fasilitas radar cuaca, sedangkan Afrika hanya memiliki 37. Hal ini menyebabkan model cuaca global kurang akurat dalam memprediksi kondisi di Afrika.

Untuk mengatasi keterbatasan ini, Google Research mengembangkan pendekatan inovatif yang menggunakan observasi satelit secara global dalam model peramalan cuaca. Dengan memanfaatkan teknologi AI, model ini mampu mengisi kekosongan data di area yang tidak terjangkau oleh radar, sehingga dapat memberikan prediksi cuaca yang lebih akurat. 

Selain itu, ini adalah model pertama yang secara langsung menggabungkan observasi dari berbagai satelit untuk meningkatkan keakuratan prakiraan cuaca.

Kehadiran fitur nowcasting di Penelusuran Google memberikan pengalaman pencarian cuaca yang lebih baik bagi pengguna di Afrika. Dengan fitur ini, pengguna dapat melihat prakiraan cuaca instan yang ditampilkan dengan lebih rinci dan akurat. 

Informasi ini sangat penting bagi yang tinggal di daerah yang sering mengalami perubahan cuaca mendadak, terutama yang bekerja di sektor pertanian, perikanan, dan transportasi.

Keunggulan lain dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk menampilkan animasi prakiraan cuaca secara real-time di perangkat seluler. Misalnya, pengguna yang mencari informasi cuaca di Kenya akan mendapatkan tampilan prakiraan yang menunjukkan kondisi cuaca dalam berbagai waktu dengan pembaruan berkala. Ini memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan informatif bagi masyarakat.

Google Research juga telah berkolaborasi dengan komunitas ilmiah lokal di Afrika untuk mengevaluasi dan meningkatkan keakuratan model prakiraan cuaca mereka. Dengan pendekatan berbasis data dan masukan dari ahli lokal, Google berharap dapat terus mengembangkan teknologi ini agar semakin bermanfaat bagi pengguna di seluruh dunia, khususnya di wilayah yang memiliki infrastruktur radar terbatas.

"Prakiraan curah hujan jangka pendek baru kini tersedia di seluruh Afrika dalam Penelusuran. Hal ini memperluas upaya kami untuk menggunakan pembelajaran mesin guna mengatasi tantangan dalam memperkirakan hujan beberapa jam ke depan," jelasnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks