iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

10 Brands fesyen paling sustainable, kreatif dan inovatif

Pelaku industri sadar bahwa konsumen modern semakin peduli terhadap bagaimana pakaian diproduksi, apakah bahan yang digunakan aman bagi lingkungan.

author photo
A- A+
cover | topik.id
Industri fesyen dunia tak hanya tentang estetika dan tren semata. Di tengah tantangan lingkungan dan tuntutan sosial, berbagai brand global mulai menunjukkan tanggung jawabnya melalui pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Brand-brand terkemuka ini tidak hanya membuat produk yang indah, tapi memikirkan dampak jangka panjang terhadap keberlanjutan bumi yang lebih hijau.

Kini, keberlanjutan telah menjadi standar baru dalam industri fesyen. Para pelaku industri sadar bahwa konsumen modern semakin peduli terhadap bagaimana pakaian diproduksi, apakah bahan yang digunakan aman bagi lingkungan, bagaimana proses produksinya, hingga bagaimana produk itu bisa didaur ulang. Inilah yang mendorong banyak brand untuk berinovasi dengan cara yang lebih bertanggung jawab.

Namun, tidak cukup hanya dengan sustainable. Brand-brand besar juga berlomba-lomba untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif, menciptakan produk dengan desain yang cerdas, teknologi material terbaru, serta solusi unik terhadap isu limbah tekstil dan emisi karbon. Mereka membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa berjalan selaras dengan daya tarik gaya dan kualitas tinggi.

Brand fesyen yang berhasil menyeimbangkan aspek keberlanjutan, kreativitas, dan inovasi kini menjadi pionir perubahan industri. Mereka menjadi inspirasi bagi brand lain untuk ikut melangkah ke arah yang lebih hijau dan bertanggung jawab. Terlebih lagi, mereka berhasil menyampaikan pesan bahwa perubahan tidak harus membosankan, justru bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang keren dan penuh makna.

Apa itu fesyen sustainable (Sustainable Fashion)?

Fesyen sustainable atau fesyen berkelanjutan adalah pendekatan dalam industri mode yang memperhatikan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi secara menyeluruh dan bertanggung jawab. Artinya, proses produksi, distribusi, konsumsi, hingga daur ulang pakaian dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan, etis, dan berkelanjutan untuk jangka panjang.

Ciri-ciri fesyen sustainable antara lain:
  • Menggunakan bahan ramah lingkungan, seperti kapas organik, serat bambu, linen, atau bahan daur ulang.
  • Meminimalkan limbah produksi, termasuk limbah tekstil dan limbah air.
  • Proses produksi hemat energi dan air serta mengurangi emisi karbon.
  • Memastikan kondisi kerja yang adil dan manusiawi untuk para pekerja di pabrik.
  • Mendorong konsep slow fashion, yaitu memakai pakaian lebih lama, bukan sekadar ikut tren cepat yang cepat dibuang.
  • Menyediakan program daur ulang atau perbaikan pakaian agar tidak cepat menjadi sampah.
Lantas, brand fesyen apa saja yang paling sustainable? Berikut ulasan sepuluh brand fesyen global yang tidak hanya unggul dalam praktik keberlanjutan, tapi terkenal akan kreativitas dan inovasi:

1. H&M.

Didirikan pada tahun 1947, H&M merupakan salah satu brand fast fashion terbesar di dunia yang kini bertransformasi menjadi lebih ramah lingkungan melalui berbagai program keberlanjutan. Mereka meluncurkan Conscious Collection yang menggunakan material daur ulang dan berkelanjutan, serta menjalankan sistem pengumpulan pakaian bekas dari pelanggan. H&M juga berkomitmen untuk menggunakan 100% bahan daur ulang atau berkelanjutan pada tahun 2030.

2. Gucci.

Gucci, yang didirikan pada tahun 1921, menunjukkan bahwa kemewahan tidak harus bertentangan dengan keberlanjutan. Melalui platform Gucci Equilibrium, brand ini terus memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon, menggunakan energi terbarukan, dan mempromosikan penggunaan bahan organik. Gucci juga menjadi pelopor dalam industri fesyen mewah yang berkomitmen pada prinsip netral karbon.

3. Burberry.

Didirikan pada tahun 1856, Burberry merupakan brand klasik asal Inggris yang memperkuat langkahnya menuju fesyen berkelanjutan dengan mengurangi emisi karbon, menggunakan material ramah lingkungan, dan meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan. Burberry juga aktif dalam mendaur ulang produk yang tidak terjual serta memperbarui strategi produksi yang lebih bertanggung jawab.

4. Levi’s.

Sebagai ikon denim dunia, Levi’s—yang didirikan pada tahun 1853—memimpin perubahan melalui program Water<Less® yang menghemat penggunaan air dalam proses produksi jeans. Brand ini juga mengedukasi konsumen untuk menggunakan pakaian lebih lama dan memperbaikinya alih-alih membeli baru. Keberlanjutan menjadi bagian penting dari strategi Levi’s dalam menghadapi masa depan industri fesyen.

5. Prada.

Didirikan pada tahun 1913, Prada bergerak ke arah keberlanjutan melalui inovasi material, salah satunya dengan peluncuran koleksi Re-Nylon yang menggunakan nilon daur ulang dari limbah laut dan tekstil bekas. Selain itu, brand ini juga meningkatkan transparansi dalam proses produksinya dan terus memperkuat komitmen terhadap lingkungan.

6. Marks & Spencer.

Marks & Spencer, yang didirikan pada tahun 1884, dikenal sebagai salah satu peritel tertua yang mulai serius mengadopsi prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya. Brand ini fokus pada pengurangan limbah, penggunaan bahan ramah lingkungan, serta efisiensi energi di seluruh toko dan pusat distribusinya. Inisiatif Plan A mereka bahkan sudah diluncurkan sejak 2007 sebagai bentuk komitmen jangka panjang terhadap lingkungan dan sosial.

7. Lululemon.

Didirikan pada tahun 1998, Lululemon adalah brand asal Kanada yang dikenal sebagai pelopor pakaian aktif yang stylish dan kini juga makin sadar lingkungan. Mereka berupaya mengurangi jejak karbon melalui penggunaan bahan serat daur ulang serta mempromosikan sirkularitas produk lewat program daur ulang pakaian lama. Lululemon juga aktif menargetkan netralitas karbon untuk seluruh operasional mereka dalam beberapa tahun ke depan.

8. Nike.

Nike, yang didirikan pada tahun 1964, terus memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan melalui program Move to Zero—sebuah inisiatif besar untuk mencapai nol emisi karbon dan nol limbah. Mereka menggunakan material daur ulang seperti poliester dan kapas organik, serta memperbaiki proses produksi agar lebih efisien dan ramah lingkungan.

9. Adidas.

Didirikan pada tahun 1949, Adidas juga menunjukkan komitmen besar terhadap keberlanjutan. Brand ini terkenal dengan kolaborasi bersama Parley for the Oceans untuk membuat sepatu dan pakaian dari limbah plastik laut. Adidas menargetkan penggunaan bahan daur ulang secara penuh pada seluruh lini produknya dan memperluas pendekatan sirkularitas dalam desain produk mereka.

10. Patagonia.

Patagonia, yang didirikan pada tahun 1973, mungkin menjadi brand yang paling dikenal karena filosofi keberlanjutannya. Brand ini bukan hanya menjual pakaian outdoor, tetapi juga mendorong gerakan lingkungan melalui donasi, kampanye aktivisme, dan transparansi total terhadap proses produksinya. Patagonia bahkan mendorong konsumennya untuk membeli lebih sedikit dan memperbaiki pakaian yang sudah ada, suatu pendekatan unik dalam dunia fesyen.

Sebagai catatan, daftar ini menjadi bukti bahwa dunia fesyen masa depan adalah milik brand yang peduli, berpikir maju, dan terus berinovasi. Di tengah perubahan iklim dan kesadaran konsumen yang semakin tinggi, menunjukkan bahwa masa depan fesyen bukan hanya tentang tampil menarik, tapi bagaimana tentang memberi dampak positif bagi dunia.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks