![]() |
cover |
"DeepSeek adalah perangkat lunak AI relasional yang dirancang untuk memahami dan memproses percakapan manusia, yang baru-baru ini diluncurkan di pasar global dan diunduh oleh jutaan orang hanya dalam beberapa hari," keterangan laporan GPDP di laman resminya, dikutip Sabtu (8/2/2025).
Perintah pembatasan yang diberlakukan untuk melindungi data pengguna Italia, mengikuti komunikasi perusahaan yang diterima yang isinya dianggap sama sekali tidak memuaskan.
Sebelumnya, GPDP Italia telah mengirimkan permintaan informasi kepada Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence dan Beijing DeepSeek Artificial Intelligence, sebagai perusahaan yang menyediakan layanan chatbot DeepSeek, baik di platform web maupun di Aplikasi.
"Otoritas, mengingat potensi risiko tinggi terhadap data jutaan orang di Italia, telah meminta kedua perusahaan dan afiliasinya untuk mengonfirmasi data pribadi mana yang dikumpulkan, dari sumber mana, untuk tujuan apa, apa dasar hukum pemrosesannya, dan apakah data tersebut disimpan di server yang berlokasi di Tiongkok," jelasnya.
GPDP Italia juga menanyakan kepada perusahaan jenis informasi apa yang digunakan untuk melatih sistem kecerdasan buatan dan, jika data pribadi dikumpulkan melalui aktivitas pengikisan web, untuk mengklarifikasi bagaimana pengguna yang terdaftar dan yang tidak terdaftar pada layanan tersebut telah atau diberitahu tentang pemrosesan data mereka.
Dalam waktu 20 hari, perusahaan harus memberikan informasi yang diminta kepada Otoritas.
Namun, DeepSeek mengutarakan tidak beroperasi di Italia dan bahwa undang-undang Eropa tidak berlaku bagi perusahaanya. Hal itu bertentangan dengan apa yang ditemukan oleh Otoritas.
"Bertentangan dengan apa yang ditemukan oleh Otoritas, perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka tidak beroperasi di Italia dan bahwa undang-undang Eropa tidak berlaku bagi mereka. Selain memerintahkan pembatasan pemrosesan, Otoritas juga membuka penyelidikan," ungkap GPDP Italia.
Terpisah, negara Australia juga melarang lembaga pemerintahnya menggunakan DeepSeek dengan alasan kerentanan keamanan siber dan risiko privasi data, termasuk di negara bagian Australia Selatan.
"Dalam 24 jam terakhir, Sekretaris Departemen Dalam Negeri Persemakmuran menetapkan bahwa DeepSeek menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima terhadap teknologi milik Pemerintah Australia dan mengeluarkan arahan wajib untuk mencegah akses, penggunaan, atau pemasangannya pada semua perangkat Pemerintah Australia," keterangan tertulis Pemerintah Australia, dikutip Kamis (6/2/2025).
Pemerintah Australia juga menerangkan AI menghadirkan peluang dan risiko, dengan DeepSeek menyimpan sejumlah besar data untuk melatih model AI-nya.
"Platform ini menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima terhadap sistem TIK Pemerintah Australia Selatan," jelasnya.
Larangan ini menggarisbawahi meningkatnya kewaspadaan pemerintah terhadap sistem AI dalam infrastruktur penting, yang menyeimbangkan inovasi dengan keamanan nasional. Larangan ini dapat memengaruhi regulasi AI global dan kepercayaan publik terhadap teknologi baru.
Di bawah kerangka kerja keamanan siber Australia Selatan, chatbot Kecerdasan Buatan (AI) China telah diblokir dari jaringan Pemerintah SA dan arahan dikeluarkan kepada pegawai negeri untuk menghapus aplikasi tersebut dari perangkat mereka.
"Langkah ini menyusul pelarangan TikTok dari perangkat Pemerintah SA pada tahun 2023 dengan alasan risiko keamanan dan privasi," terangnya.