iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Bantu ilmuan, Google luncurkan AI co-scientist kolabolator virtual

Bidang penelitian penting seperti perawatan fibrosis hati, resistensi antimikroba, dan penggunaan kembali obat.

author photo
A- A+
CEO Google, Sundar Pichai | cover: topik.id
Google meluncurkan AI co-scientist, sistem AI baru yang dibangun di Gemini 2.0 yang dirancang untuk membantu ilmuwan dalam menciptakan hipotesis dan rencana penelitian baru. 

Dari penelusuran topik.id, Kamis (20/2/2025) di laman resmi Google, mengungkapkan peneliti dapat menentukan tujuan penelitian misalnya, untuk lebih memahami penyebaran mikroba penyebab penyakit, menggunakan bahasa alami.

Lantas, AI co-scientist akan mengusulkan hipotesis yang dapat diuji, beserta ringkasan literatur relevan yang diterbitkan dan kemungkinan pendekatan eksperimental.

CEO Google, Sundar Pichai mengutarakan menganggapnya sebagai kolaborator virtual bagi para ilmuwan, menggunakan penalaran tingkat lanjut untuk mensintesis sejumlah besar literatur, menghasilkan hipotesis baru.
"Memperkenalkan rekan ilmuwan AI kami, sistem AI multi-agen yang dibangun dengan Gemini 2.0. Kami menganggapnya sebagai kolaborator virtual bagi para ilmuwan, menggunakan penalaran tingkat lanjut untuk mensintesis sejumlah besar literatur, menghasilkan hipotesis baru, dan menyarankan rencana penelitian terperinci," jelas Pichai.
Orang nomor satu di Google itu juga merincikan hasil awal yang menjanjikan di bidang penelitian penting seperti perawatan fibrosis hati, resistensi antimikroba, dan penggunaan kembali obat. 

"Kami melihat hasil awal yang menjanjikan di bidang penelitian penting seperti perawatan fibrosis hati, resistensi antimikroba, dan penggunaan kembali obat. Sebagai langkah selanjutnya, kami membuka program penguji tepercaya bagi para ilmuwan di seluruh dunia," ungkapnya.


AI co-scientist merupakan alat kolaboratif untuk membantu para ahli mengumpulkan penelitian dan menyempurnakan pekerjaan, alat ini tidak dimaksudkan untuk mengotomatiskan proses ilmiah. 

Google sangat antusias untuk melihat bagaimana para peneliti akan menggunakan sistem ini untuk penelitian.

"Ilmuwan yang menjadi bagian dari Program Penguji Tepercaya kami akan memiliki akses awal ke rekan ilmuwan AI — Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja alat baru ini di blog Riset Google," terangnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks