Sesuai janji Presiden Masoud, Iran cabut pembatasan internet

Salah satu janji yang dibuat oleh Presiden Masoud Pezeshkian selama kampanye kepresidenannya.

author photo
A- A+
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian | cover
Dewan Tertinggi Dunia Maya Iran dan kepala tiga cabang pemerintahan, menteri, dan anggota dewan mencapai konsensus untuk mencabut pembatasan akses pada platform asing yang banyak digunakan, termasuk WhatsApp dan Google Play, di mana mereka meninjau kembali kebijakan seputar pemblokiran internet.

Setelah memaparkan perspektif yang sebelumnya dinilai oleh otoritas terkait, dewan menyetujui penyesuaian terhadap pembatasan yang ada. Sesi tersebut menggarisbawahi pentingnya tata kelola yang diatur dalam dunia maya dan perlunya mendukung platform domestik.

Sattar Hashemi, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi, kemudian mengomentari hal ini di media sosial X, menekankan langkah pertama menuju pencabutan pembatasan internet dengan persatuan dan kolaborasi.
"Kita mengambil langkah pertama menuju pencabutan pembatasan internet dengan persatuan dan kolaborasi. Saya menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden, media, dan aktivis atas upaya mereka. Kita membutuhkan solidaritas ini lebih dari sebelumnya. Jalan ini terus berlanjut," tulis Sattar di media sosial X, dikutip Jumat (10/1/2025).
Mencabut pembatasan internet adalah salah satu janji yang dibuat oleh Presiden Masoud Pezeshkian selama kampanye kepresidenannya.

"Saya datang ke Kohgiluyeh dan Boyerahmad Sarfaraz, melayani berbagai lapisan masyarakat mulai dari pengembara hingga ahli teknologi dan mendengar pendapat mereka. Saya memeriksa keadaan komunikasi perkotaan dan pedesaan di lapangan dan membuka beberapa proyek pembangunan," jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa proses penghapusan pembatasan dari Internet akan terus berlanjut.

"Saya mengumumkan bahwa proses penghapusan pembatasan dari Internet akan terus berlanjut, dan di bidang serat optik, kriteria dan indikator program kami adalah "koneksi" manusia," tegasnya.

Sebelumnya, pihak berwenang Iran telah memberlakukan larangan tersebut setelah meluasnya penggunaan aplikasi selama protes antipemerintah massal pada tahun 2022.

Platform media sosial populer seperti Facebook, X, dan YouTube tetap diblokir setelah pelarangannya pada tahun 2009. Masih harus dilihat apakah perubahan ini akan berdampak berkelanjutan pada kebebasan digital di Iran.
Share:
Premium.
Terkini
Lihat semua
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update