Spam penelusuran meroket, Google perbarui kebijakan jaringan iklan

Google menjaga kualitas pengalaman pengguna dalam mencari informasi di internet.

author photo
A- A+
ilustrasi | cover
Google memperkuat kebijakan iklan dengan memperbarui aturan terkait Penyalahgunaan jaringan iklan pada Desember 2024. Pembaruan ini bertujuan untuk menindak pengiklan yang melanggar Kebijakan Spam Google Search, sekaligus menjaga kualitas pengalaman pengguna dalam mencari informasi di internet.

Salah satu poin utama dalam kebijakan baru ini adalah larangan keras terhadap iklan yang mengarah ke situs atau halaman yang telah dihapus dari Google Search akibat tindakan manual. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyalahgunaan yang dapat merusak integritas hasil pencarian. Situs yang melanggar akan diberi pemberitahuan melalui Google Search Console sehingga pemilik situs dapat mengambil langkah perbaikan.
"Pada bulan Desember 2024, Google akan memperbarui kebijakan Penyalahgunaan jaringan iklan untuk menyertakan klarifikasi tentang tindakan penegakan hukum pada iklan yang mungkin melanggar Kebijakan Spam untuk Google Penelusuran Web," ungkap Google di laman resminya, dikutip Jumat (27/12/2024).
Google juga menekankan pentingnya memberikan peringatan sebelum menangguhkan akun pengiklan. Dalam kebijakan ini, pelanggaran tidak akan langsung menyebabkan penangguhan akun, melainkan akan didahului oleh peringatan yang diberikan setidaknya tujuh hari sebelumnya. Langkah ini memungkinkan pengiklan untuk melakukan koreksi sebelum tindakan lebih lanjut diambil.

Pembaruan ini juga menjadi bagian dari upaya Google untuk memperjelas hubungan antara kebijakan iklan dan Kebijakan Spam Google Search. Pengiklan diharapkan memahami bahwa iklan tidak boleh mendukung situs atau aktivitas yang bertentangan dengan pedoman pencarian Google.

Dengan adanya kebijakan baru ini, Google berharap dapat menciptakan ekosistem iklan yang lebih aman dan relevan bagi pengguna. Kepercayaan pengguna terhadap platform pencarian dan iklan digital sangat penting untuk mendukung keberlanjutan industri ini.

Tindakan manual yang diterapkan oleh Google biasanya diberikan kepada situs yang melanggar pedoman Webmaster, seperti konten duplikat, manipulasi tautan, atau spam kata kunci. Dengan melarang iklan yang mengarah ke situs-situs tersebut, Google menunjukkan komitmen untuk melawan segala bentuk manipulasi pencarian.

"Pengiklan tidak boleh melanggar Kebijakan Spam Google Search. Secara khusus, iklan yang mengarah ke tujuan yang telah dihapus dari Google Search melalui tindakan manual akan ditolak. Pemilik situs akan diberi tahu melalui Google Search Console tentang tindakan manual," terangnya.

Bagi pengiklan, untuk secara proaktif memantau dan memastikan bahwa situs tujuan iklan mematuhi pedoman Google. Mengabaikan hal ini tidak hanya berisiko merugikan reputasi, tetapi dapat memengaruhi performa kampanye iklan juga secara keseluruhan.

Google menyediakan berbagai alat, seperti Search Console dan panduan tentang kebijakan iklan, untuk membantu pengiklan memastikan kepatuhan. Menggunakan alat ini secara rutin dapat membantu pengiklan mengidentifikasi potensi masalah lebih awal.

"Pelanggaran terhadap kebijakan ini tidak akan mengakibatkan penangguhan akun secara langsung tanpa peringatan sebelumnya. Peringatan akan dikeluarkan setidaknya 7 hari sebelum penangguhan akun," jelasnya.
Share:
Premium.
Terkini
Lihat semua
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update