Parker Solar Probe, wahana antariksa milik NASA | @nasa |
Dengan jarak hanya 3,8 juta mil dari permukaan, wahana ini tidak hanya mencatat sejarah sebagai objek buatan manusia yang paling dekat dengan Matahari, tetapi membawa harapan besar untuk mengungkap misteri mendalam tentang tata surya.
NASA mengungkapkan Wahana Surya Parker dalam kondisi baik dan beroperasi normal saat melaju menuju penerbangan terdekatnya mengelilingi Matahari pada Malam Natal.
Operator misi di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins (APL) di Laurel, Maryland, menerima transmisi suar dari Parker, melalui kompleks Jaringan Luar Angkasa Dalam NASA di Canberra, Australia, pada pukul 7:20 malam EST hari ini yang menunjukkan semua sistem pesawat ruang angkasa beroperasi secara normal.
"Ini adalah salah satu contoh misi berani NASA, melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain sebelumnya untuk menjawab pertanyaan lama tentang alam semesta kita," kata Arik Posner, ilmuwan program Parker Solar Probe di Markas Besar NASA di Washington dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (24/12/2024).
Selain itu Arik juga menrincikan pihaknya tidak sabar untuk menerima pembaruan status pertama dari wahana antariksa.
"Kami tidak sabar untuk menerima pembaruan status pertama dari wahana antariksa itu dan mulai menerima data sains dalam beberapa minggu mendatang."
Parker kini akan terbang sejauh 3,8 juta mil (sekitar 6,1 juta kilometer) dari permukaan Matahari pada hari Selasa, 24 Desember, pukul 6:53 pagi EST.
Selama pendekatan terdekat, atau perihelion, operasi misi akan terputus dari kontak dengan wahana antariksa tersebut, dan Parker akan mengirimkan sinyal suar lainnya pada hari Jumat, 27 Desember, untuk mengonfirmasi kondisinya setelah terbang dekat.
"Tidak ada objek buatan manusia yang pernah melintas sedekat ini dengan bintang, jadi Parker benar-benar akan mengirimkan data dari wilayah yang belum dipetakan," kata Nick Pinkine, manajer operasi misi Parker Solar Probe di APL.
"Kami sangat gembira mendengar kabar dari wahana antariksa itu saat kembali mengitari Matahari," tambahnya.
Parker Solar Probe dikembangkan sebagai bagian dari program Living With a Star milik NASA untuk mengeksplorasi aspek-aspek sistem Matahari-Bumi yang secara langsung memengaruhi kehidupan dan masyarakat.
Program Living With a Star dikelola oleh Goddard Space Flight Center milik lembaga tersebut di Greenbelt, Maryland, untuk Direktorat Misi Sains NASA di Washington. APL mengelola Parker Solar Probe untuk NASA dan merancang, membangun, serta mengoperasikan misi tersebut.