Helicopter buatan PT. Dirgantara Indonesia | @PTDI |
Republik Indonesia (RI) dikenal dengan negara maritim, namun siapa sangka kini masa depan dirgantara Indonesia juga mulai dikenal oleh dunia.
Sebagian negara pasti mengira jika Indonesia hanya bisa mengimpor pesawat dan helikopter sebagai moda transportasi.
Anggapan tersebut harus segera dihapus. Pasalnya, Indonesia kini menjadi salah satu negara yang dapat bersaing dengan negara lain mengenai produk-produk dirgantara.
Melalui PT Dirgantara Indonesia (Persero) kini Indonesia tidak dipandang sebelah mata dengan penerapan teknologi yang canggih, negara tetangga seperti Brunei Darussalam, Malaysia serta Filipina telah menjadi customer PTDI.
Selain pesawat fixed wing, PTDI juga memproduksi berbagai jenis helikopter seperti NAS330 Puma, NAS332 C1 Super Puma, H215, H225M/H225, AS365/565, H125M/H125 di bawah lisensi dari Airbus Helicopters, dan Bell 412EPI di bawah lisensi dari Bell Helicopter Textron Inc. (BHTI).
"Dalam bisnis aerostruktur, PTDI memproduksi komponen, peralatan, dan perlengkapan pesawat untuk Airbus A320/321/330/350/380, untuk Helikopter Airbus MKII dan H225M/H225, juga untuk CN235 dan CN295 Airbus Defence & Space," tulis PTDI di laman resminya.
Terdapat beberapa pesawat dan helikopter, baik peruntukan komersil maupun kemiliteran buatan Indonesia yang dilirik negara-negara dari Benua Eropa.
Lantas, jenis helikopter apa saja yang dibuat Indonesia? Berikut rangkumannya yang diulas TOPIK.ID dari data dan informasi di laman resmi PTDI.
[cut]
AS550 | @PTDI |
1. AS550
Menjadi bagian dari Ecureil Family, AS550 C3e Fennec solusi dari Airbus Helikopter di kelas 2-ton sebagai helikopter serbu.
Sistem rotor yang digunakan memungkinkan melakukan operasi senyap dan mampu terbang dengan kecepatan tinggi.
Dengan karakteristik mudah diterbangkan sekaligus mudah dalam perawatannya baik dalam kondisi ekstrim sekalipun, helikopter serbu ini tetap menawarkan keamanan dan kinerja maksimum.
karakteristik kemampuan deteksi yang rendah dengan jejak kecil sekaligus dilengkapi dengan sistem persenjataan. Fennec sangat efektif digunakan untuk semua operasi militer.
Dilengkapi dengan berbagai pilihan jenis senjata, awak helikopter dapat dengan mudah dilepas pasang.
[cut]
AS565 MBe | @PTDI |
2. AS565 MBe
AS565 MBe merupakan acuan utama untuk helikopter yang digunakan dalam misi perairan, misi amfibi dan misi darat.
Dengan performa yang luar biasa di atas laut maupun kondisi ekstrim baik siang maupun malam hari, misi darat maupun misi perairan, AS565 MBe merupakan asset fleksibel untuk keperluan berbagai misi.
Helikopter ini sudah digunakan dalam operasi Anti Submarine Warfare (ASW), operasi Anti Surface Warfare (ASuW).
Serta misi armed scout/light attack missions, operasi khusus, kontrol/patroli keamanan maritim, Search and Rescue (SAR), maupun misi ringan lainnya.
[cut]
Superpuma Family | @PTDI |
3. Superpuma Family.
Sejarah singkat helicopter ini, enam tahun setelah berdirinya IPTN pada tahun 1976, 11 helikopter di bawah lisensi Puma NSA330s dari French Sud-Aeronautique diproduksi dan dikirim ke Angkatan Udara Indonesia.
Pada tahun yang sama, IPTN mulai memproduksi 20 unit di bawah lisensi Super Puma Family NAS332s dari French Aerospatiale (sekarang Airbus Helicopter) yang sebagian besar untuk Pasukan Udara Indonesia.
Dengan melakukan pengembangan teknologi, PTDI dan Airbus Helicopter memulai kolaborasi industri dalam memproduksi versi terbaru Super Puma Family, yaitu AS332 C1e, H225 (EC225), dan H225M (EC725).
PTDI juga memasok tailboom dan fuselage untuk MKII + Super Puma Family (EC225 dan EC725).
[cut]
Bell 412EP | @PTDI |
4. Bell 412EP.
Bell 412EP adalah helikopter kelas medium yang menggunakan system rotor 4-blade. Dengan system rotor canggih ini memungkinkan terbang cepat dengan kebisingan minimal.
412 telah memenuhi sertifikasi FAA-FAR Part-29 Transport Category Rotorcraft dan memenuhi kualifikasi untuk operasi siang maupun malam dengan jarak pandang terbatas.
Dengan kecepatan jelajah 130 Knot dan jangkauan hingga 402 NM, BELL 412EP dapat menjadi andalan sebagai helikopter pengangkut yang menawarkan efisiensi dalam pengoperasiannya.
Dengan demikian, tujuannya melayani desain sesuai target: Keselamatan tinggi, Perawatan mudah, Ketersediaan tinggi, dan Biaya Operasional rendah.